PLUS : LIMBAH HIKMAH (DRAKOR, ETC) Tersenyum dengan kesucian Buddha dan atau Menari dalam kearifan Shiva
Aneh juga, setiap kali kami ingin meninggalkan unit ini (agar segera dapat melanjutkan ke unit selanjutnya demi men-segerakan ketuntasan posting .... jujur saja, capek juga, bro/sis ) senantiasa berbalik ke sini lagi. Well, tampaknya memang masih ada yang perlu digenapi untuk keberimbangannya. Tampaknya kami perlu juga mengutarakan dimensi yang relatif lebih kompleks lagi ketimbang Buddhisme yang walau intelectually relatif tidak mudah difahami & dijalani dalam pengetahuan, penempuhan & penembusannya namun intuitively relatif lebih jelas arah laju desain perkembangannya demi sukacita melampaui samsara untuk mencapai lokuttara sebagai suatu evolusi pribadi bagi kesadaran para True Seeker. .... relatif logis scientifik untuk milestone penempuhannya. Tampaknya kami perlu melengkapinya juga (walau dengan keterbatasan akan kebijaksanaan yang ada) agar tetap mampu juga menerima dengan sukarela kearifan menerima samsara yang juga dapat menjatuhkan dalam lokantarika sebagai harmoni dimensi bagi para Truth Seeker.
Pesan Kesucian Buddha : Demi Evolusi Pribadi ... jauhi kejahatan namun dengan tanpa membencinya, Jalani kebajikan namun dengan tanpa melekatinya dan Sucikan fikiran namun dengan tanpa mengidentifikasikan apalagi mengeksploitasikan diri padanya .
Pesan Kearifan Shiva : Bagi Harmoni Dimensi...dengan tanpa membencinya Jauhi kejahatan, dengan tanpa melekatinya jalani kebajikan dan dengan tanpa mengidentifikasikan apalagi mengeksploitasikan diri padanya sucikan fikiran.
Tampak hanya seperti rhetorika filosofis yang sama vocabulary-nya hanya beda stressing-nya saja ?
dari maxwell
JUST A HUMAN BEING
"LIMBAH" HIKMAH (KOMIK, mUSIK & Drakor ?)
KeBuddhaan hanya bisa direalisasi sebagai manusia. Prakata Dharma Sekha http://kalamadharma.blogspot.com/2018/11/blog-post.html Sekedar gambaran saja kecakapan intelgensi manusia sesungguhnya sangatlah luas tidaklah sederhana sebagaimana yang umumnya kita gunakan selama ini. Terma kami mungkin agak berbeda dengan pandangan pakar (Henry Bergson?), intuisi tidak sama dengan instink … intuisi meng”esa” merendahkan hati menyatu dalam keseluruhan dan menemukan pentingnya kebenaran sedangkan instink meng”aku” memisah dari keseluruhan meninggikan diri demi mencari pembenaran kepentingan… sementara itu intelek walau berusaha mencari kebenaran (pembenaran?) namun dia memisahkan diri … walau memang sangat berguna bagi kepentingan pragmatis eksistensialitas kita namun kadang bahkan sering kurang memadai untuk menumbuh-kembangkan spiritualitas diri.(para filsuf perenealis pasti menyadari ini dan praktisi meditator pasti mengakuinya juga). Well, maaf … jika Lao Tse ada mengatakan :”Jika kamu hanya pintar, kamu sesungguhnya masih bodoh.” Ini bukan pernyataan yang mencela kita yang terbiasa dan sering konyol berbangga dengan kemampuan intelektualitas yang dimiliki/dicapai namun ini adalah kenyataan yang seharusnya kita akui. Ada 3 tiga kelemahan intelek fikiran terutama untuk penempuhan spiritulitas yang akhirnya kami sadari hingga saat ini. Fikiran hanya lihai mengulas namun kurang bijak dalam memecah masalah. Fikiran cenderung berfokus spasial tidak menjangkau global. Fikiran terkadang juga memperdaya diri dikarenakan kebiasaannya yang cenderung mengamati dengan meninggi dari menara pengamat maka dia cenderung untuk menghakimi tidak sekedar memahami yang diamati (kewajaran arogansi alamiah para intelektual?). Orientasi berfikir yang konsentratif dalam pengamatan fenomena juga bertentangan dengan penghayatan Realitas kemurnian meditasi (Perengkuhan Realitas bukan Dualitas Pemisahan ?). Sejujurnya,saya iri (bukan dengki) pada mereka yang bersahaja namun justru malah diterimaNya. Seorang Mistisi Senior pernah menyatakan kepada saya atas keluhan senantiasa gagalnya saya ber-“meditasi” (tepatnya mencapai keberadaan meditative), beliau berkata : “karena kamu terlalu pintar.” Jawaban ini mengagetkan saya. Ini memang bukan celaan dari beliau (karena Saddhamma memang tidak membolehkan perendahan atas lainnya… untuk tidak menjatuhkan levelnya sendiri dalam ahamkara kesombongan dan melanggar kaidah kasih universal untuk senantiasa menghargai, menerima dan mengasihi segalanya) namun juga jangan ge-er 'gede rasa' dan secara konyol menganggap ini sebagai pujian atas diri sendiri (dalam penempuhan bukan hanya keahlian daya tangkap yang perlu ditingkatkan namun kepekaan daya tanggap juga perlu dikembangkan termasuk atas ‘sindiran’ halus yang terpaksa harus dilakukan atas kenyataan impersonal obyektif yang ada x keberadaan personal subyektif lainnya). Secara tersirat beliau menceritakan para Bhakta /Sadhaka yang sederhana pemikirannya justru malahan lebih mampu bahkan sangat cepat ‘masuk’ karena kepolosan dan ketulusannya daripada para orang yang (merasa/tampaknya) terlalu pintar. Dengan tanpa menafikan pentingnya referensi intelektual untuk ‘pemuasan akal’ /’kesiapan diri’ agar mantap dalam kepercayaan dan keberdayaan perjalanan untuk kemudian bersegera dalam penempuhan keberdayaan secara autentik, meditasi sebagaimana elemen spiritualitas lainnya sesungguhnya sangatlah murni …tidak mengharuskan (tepatnya mungkin secara impersonal : tidak memperdulikan atau bahkan tidak menginginkan) anggapan “ke-sudah-sempurna-an” ide dari ego (mana … kesombongan subyek atas pemahaman intelektual referensi) dan harapan “ke-ingin-sempurna-an” ego atas ide (tanha… perolehan obyek capaian instan sesuai keinginan). Segala sesuatu akan sesuai sebagaimana aslinya dan segala sesuatu tetap ada waktunya. Setinggi apapun anggapan kelayakan dan sebesar apapun keinginan kita … tinggalkan dulu selama sessi itu (tidak penting malah justru menghambat, membebani dan menghalangi). Jalani saja segalanya secara sadar dan sikapi secara wajar .. apapun itu. Segalanya akan terakumulasi, tersinkronisasi dan terrealisasi pada saatnya. Puluhan tahun yang lalu ketika saya singgah belajar di perpustakaan Vihara Mendut seorang Bhikkhu menasehati : Jalani saja semuanya (maksud beliau : tisikkha secara murni) jika samadhi sudah kokoh segalanya akan datang dengan sendirinya. (Nostalgia Seeker Tempo Doeloe .... ribet, bro.. tidak seperti sekarang. Dulu sering dicurigai dari lingkungan awal dikira murtad dan ketika di komunitas tujuan malah disangka mau jihad... capek, dech. Cari data lebih repot lagi... blusukan dulu, masuk komunitas, serap data kemudian sebagaimana datangnya perginya juga harus baik-baik juga. Sekarang via internet sudah berlimpah. Sayang sudah usia senja ... akomodasi mata , intelgensi otak dsb sudah semakin surut menurun walau data berkelimpahan namun hanya sedikit yang bisa sempat dibaca ) Well … lega juga ... saya sudah jujur mengakui kami hanyalah pemerhati yang belum berlevel meditator tihetuka handal ... dihetuka padaparama istilah 'teknis'-nya ... mentok di wawasan & stagnan ke level tataran kelanjutannya, namun semoga sharing pengalaman dan refleksi pengetahuan ini cukup berguna. Tambahan bagi sesama Padaparama lainnya: Taoist mengungkapkan saran intuitif yang terdengar agak paradox: “berfikirlah dengan hatimu karena otakmu sesungguhnya hanya menara pengamat.” Dari Esoteric Psychology Osho ( source link-nya sekarang ‘zonk’ ?) menyatakan ketika seorang bertanya kepada rahib Zen Buddhism darimana anda berfikir ? dia akan meletakkan tangannya di pusar perutnya… jawaban insight yang mungkin terdengar ‘gila’ atas 3 dantien sentra kesadaran manusia. Jangan marah namun tersenyumlah ini hanyalah candaan kosmik atas kekonyolan kita selama ini yang tidak berkembang dan kurang berimbang.
Tersenyum dengan kesucian Buddha dan atau Menari dalam kearifan Shiva
Aneh juga, setiap kali kami ingin meninggalkan unit ini (agar segera dapat melanjutkan ke unit selanjutnya demi men-segerakan ketuntasan posting .... jujur saja, capek juga, bro/sis ) senantiasa berbalik ke sini lagi. Well, tampaknya memang masih ada yang perlu digenapi untuk keberimbangannya. Tampaknya kami perlu juga mengutarakan dimensi yang relatif lebih kompleks lagi ketimbang Buddhisme yang walau intelectually relatif tidak mudah difahami & dijalani dalam pengetahuan, penempuhan & penembusannya namun intuitively relatif lebih jelas arah laju desain perkembangannya demi sukacita melampaui samsara untuk mencapai lokuttara sebagai suatu evolusi pribadi bagi kesadaran para True Seeker. .... relatif logis scientifik untuk milestone penempuhannya. Tampaknya kami perlu melengkapinya juga (walau dengan keterbatasan akan kebijaksanaan yang ada) agar tetap mampu juga menerima dengan sukarela kearifan menerima samsara yang juga dapat menjatuhkan dalam lokantarika sebagai harmoni dimensi bagi para Truth Seeker.
Pesan Kearifan Shiva : Bagi Harmoni Dimensi...dengan tanpa membencinya Jauhi kejahatan, dengan tanpa melekatinya jalani kebajikan dan dengan tanpa mengidentifikasikan apalagi mengeksploitasikan diri padanya sucikan fikiran.
dari maxwell
JUST A HUMAN BEING
Tambahan bagi sesama Padaparama lainnya: Taoist mengungkapkan saran intuitif yang terdengar agak paradox: “berfikirlah dengan hatimu karena otakmu sesungguhnya hanya menara pengamat.” Dari Esoteric Psychology Osho ( source link-nya sekarang ‘zonk’ ?) menyatakan ketika seorang bertanya kepada rahib Zen Buddhism darimana anda berfikir ? dia akan meletakkan tangannya di pusar perutnya… jawaban insight yang mungkin terdengar ‘gila’ atas 3 dantien sentra kesadaran manusia. Jangan marah namun tersenyumlah ini hanyalah candaan kosmik atas kekonyolan kita selama ini yang tidak berkembang dan kurang berimbang.
GAME ? Kutipan : https://dhammaseeker.blogspot.com/2020/05/ghost-windows-7.html Mungkin ada yang bertanya dalam hati, ya ? apa kaitannya sampah game juga komik dimasukkan … bukankah hikmah spiritualitas lebih bermanfaat dan mendesak untuk diajukan. (ini sungguh tidak mencerahkan bahkan bisa saja justru menyesatkan ?). Ya … inilah seninya spiritualitas universal untuk mampu melampaui tanpa harus menjauhi. Kehidupan ini juga bisa dipandang sebagai permainan keabadian yang sering menjebak dan menyekap kita dengan keasyikannya. Saya sering tersenyum geli kekonyolan masa lalu atas kepenasaran bermain game dan menuntaskannya demi sensasi kepuasan dan fantasi keakuan yang sebetulnya naïf, liar bahkan semu …. Waktu, tenaga ,fikiran terbuang percuma demi mendapatkan kebahagiaan dan kebanggaan tersebut … walau ada keberdayaan tapi sesungguhnya ada juga keterpedayaannya. Cheat Engine akhirnya terpaksa saya gunakan untuk mementahkan obsesi naïf dan ambisi liar tersebut … bisa menang (walau memang jujur saja dengan cara curang ?) namun setelah itu menjadi hambar untuk kembali memainkan game yang sudah bisa ‘diatasi’ tsb … dan kecanduan bermain game tersebut hilang memudar dan ketagihan mencoba game lain berkurang atau bahkan tidak kepikiran juga .
KOMIK ?
Kutipan : https://dhammaseeker.blogspot.com/2020/05/ghost-windows-7.html
A man said to the Buddha, “I want Happiness.”Buddha said, first remove “I”, that’s ego,then remove “want”, that’s desire.See now you are left with only Happiness.Seorang pria berkata kepada Buddha, "Saya menginginkan Kebahagiaan."Buddha berkata, pertama hapus "aku", itu ego, (atta ?)lalu hapus "menginginkan", itu keinginan. ( tanha?)Lihat sekarang Anda hanya tersisa dengan Kebahagiaan.
Well, Spiritualitas walau tampak sederhana memang sangat complicated (satu gerbang ilmu hanya bisa dibuka jika wilayah ilmu-laku-teku sebelumnya bukan hanya telah difahami dan dijalani namun telah dicapai / dikuasai dan tanpa dilekati perlu dilampaui untuk memasuki gerbang berikutnya). Lagipula kita juga perlu realistis dengan segala keterbatasan dan pembatasan yang ada termasuk dan terutama keberadaan diri .... sudah layak atau belum. (Nibbana baru bisa tercapai dalam Panna keterjagaan sempurna magga phala tidak sekedar sanna persepsi sebenar apapun pandangannya tidak juga tanha obsesi sehebat apapun pengharapannya).So, sebagaimana wadah yang kosong, resik dan terbuka yang memungkinkan terisi lebih penuh, murni dan terjaga bukan hanya perendahan keakuan untuk melayakkan peningkatan reseptivitas diri namun tampaknya perlu penghampaan keakuan untuk lebih melayakkan penyelaman/ pencerahan yang lebih dalam lagi.Spiritualitas yang dewasa mutlak memerlukan kelayakan dengan pemastian kehandalan bukan sekedar pelagakan meyakinkan kecitraan belaka. Pencapaian keberdayaan untuk menghadapi segala kemungkinan tidak sekedar menggantungkan pengharapan kepercayaan yang bisa saja semu adanya... kemelekatan fanatis atas dogma justru akan bisa kontraproduktif sebagaimana pelekatan naif lainnya.
Fokuskan saja realisasi pada pelayakan Ariya .... Nibbana atau Samsara terserah Niyama Dhamma. Di wilayah manapun dalam peran apapun pada situasi dan kondisi apapun juga seorang Ariya tetap akan mampu bermain apik tidak hanya secara cerdas tetap swadika dalam keterarahan namun juga tetap dengan cantik tanpa mengacaukan segalanya. (Ibaratnya CR7 atau Lionel Messi yang walau sesungguhnya bisa mengatasi bermain bola di klas liga dunia namun jika hanya tampil di turnamen kampung .... pasti akan lebih menguasai tentunya). Pencerahan adalah utama ... pembebasan 'hanyalah' bonusnya saja. Obsesi internal sebagaimana ambisi eksternal adalah tanha yang tersamar sebagaimana juga avijja lainnya (Ashin Tejaniya : jangan remehkan asava defilement karena ketika peremehan dilakukan anda sesungguhnya terlecehkan sendiri karena dijatuhkan dengan kesombongan anda ... awas spiritual materialism Chogyam Trungpa)ASHIN TEJANIYA Dari listing of ART BLOG OKE.rarART BLOG OKE/ARTICLES/ALL/KILESHA
2020-04-07 16:36
2019-01-21 19:45 77844
2019-01-21 19:45 467964
2019-01-20 15:13 67867
2019-01-20 15:13 258326
Dari listing of myanmarbuddhism / MYANMAR/ 2 BHANTE / OTHERS /ASHIN TEJANIYAName Last modified Size
28-Mar-2020 22:14 - 28-Mar-2020 22:14 - 28-Mar-2020 21:04 9.9M
CHOGYAM TRUNGPA Dari listing of ART BLOG OKE.rarART BLOG OKE/ARTICLES/ALL/EGO
2020-04-07 16:36
2019-01-20 08:50 20194
2019-01-20 08:51 139603
2019-01-20 09:10 24767
2019-01-20 09:11 129718
Dari listing of CHOGYAM TRUNGPA.rarCHOGYAM TRUNGPA/EBOOKS
2020-04-11 07:51
2017-05-03 23:17 8197145
Fokuskan saja realisasi pada pelayakan Ariya .... Nibbana atau Samsara terserah Niyama Dhamma. Di wilayah manapun dalam peran apapun pada situasi dan kondisi apapun juga seorang Ariya tetap akan mampu bermain apik tidak hanya secara cerdas tetap swadika dalam keterarahan namun juga tetap dengan cantik tanpa mengacaukan segalanya. (Ibaratnya CR7 atau Lionel Messi yang walau sesungguhnya bisa mengatasi bermain bola di klas liga dunia namun jika hanya tampil di turnamen kampung .... pasti akan lebih menguasai tentunya). Pencerahan adalah utama ... pembebasan 'hanyalah' bonusnya saja. Obsesi internal sebagaimana ambisi eksternal adalah tanha yang tersamar sebagaimana juga avijja lainnya (Ashin Tejaniya : jangan remehkan asava defilement karena ketika peremehan dilakukan anda sesungguhnya terlecehkan sendiri karena dijatuhkan dengan kesombongan anda ... awas spiritual materialism Chogyam Trungpa)
ART BLOG OKE/ARTICLES/ALL/KILESHA | 2020-04-07 16:36 | ||
2019-01-21 19:45 | 77844 | ||
2019-01-21 19:45 | 467964 | ||
2019-01-20 15:13 | 67867 | ||
2019-01-20 15:13 | 258326 |
Name | Last modified | Size |
28-Mar-2020 22:14 | - | |
28-Mar-2020 22:14 | - | |
28-Mar-2020 21:04 | 9.9M |
ART BLOG OKE/ARTICLES/ALL/EGO | 2020-04-07 16:36 | ||
2019-01-20 08:50 | 20194 | ||
2019-01-20 08:51 | 139603 | ||
2019-01-20 09:10 | 24767 | ||
2019-01-20 09:11 | 129718 |
CHOGYAM TRUNGPA/EBOOKS | 2020-04-11 07:51 | ||
2017-05-03 23:17 | 8197145 |
link : Thesis
link : Excel
Terma manusia konon berasal dari kata Sanskrit Manas & Ashya (Pali : Manussa?) ... suatu keberadaan yang dengan batin fikirannnya di wilayah mediocre duniawi ini memungkinkannya mencapai puncak evolusi individual tertinggi wilayah samsarik imanen (kebebasan pencerahan atau minimal nama abhasara ?) namun juga sekaligus bisa menjatuhkannya ke dalam jurang terdalam labirin permainan keabadian hidup ini (apaya niraya atau bahkan rupa lokantarika?). Kita sering mengamati terkadang juga menikmati bahkan menjalani juga drama internal universal yang tidak selalu wajar sebagai media impersonal dalam kearifan, kebaikan dan keaslian namun terkadang bahkan justru heboh sebagai figur personal dengan kenaifan, kesemuan bahkan keliaran ... hingga batas 'akhir' setiap episode permainan kehidupan singgahan duniawi yang disebut kematian. Suka atau tidak suka, takut atau tidak takut, siap atau tidak siap .... toh antithesis kematian sebagai konsekuensi logis dari thesis kehidupan harus rela diterima bersama juga dengan synthesis tidak hanya peninggalan hidup eksistensial (memory kenangan, property warisan, produk karya bagi insan dunia yang ditinggalkan ... baik mulia maupun nista? ) namun juga keberlanjutan arus kehidupan individual (level swadika, bakat talenta, hisab visekha ... untuk episode 'pribadi' berikutnya). So, mungkinkah ada yang begitu gila dan tega untuk bisa mengorbankan sesungguhnya bukan hanya jiwa orang lain namun justru terutama jiwa kemanusiaannya sendiri hanya demi kepentingan yang sudah liar melampaui batas atau sekedar pengakuan yang sesungguhnya hanya semu belaka ? Sungguh walaupun sejatinya kita mengakui masih 'buta' untuk benar-benar mengetahui (tidak sekedar menerima atau meyakini) Realitas Kebenaran dari fenomena kenyataan ini namun cobalah untuk tidak menyusahkan penempuhan perjalanan lainnya ..... Stop Playing as God. (Berhentilah bermain/ berlagak sebagai Tu(h)an atas sesama anda...). Kami tetap berharap ini hanyalah fenomena alamiah yang perlu kita terima, hadapi dan atasi bersama dan bukan komoditas rekayasa genetik untuk berbahagia dan sejahtera di atas bangkai penderitaan/kematian sesamanya.Well, memang walau ada kebebasan baik secara individual maupun kolektif dalam kehidupan ini namun senantiasa perlu ada batasan untuk tidak juga melanggar kebebasan individual/kolektif lainnya dalam keseluruhan. Setiap keberadaan berhak hidup dan hadir dalam keunikannya masing-masing. Kami juga tidak tahu apakah bijak, tepat dan benar jika kami juga mengungkapkan paradigma hipothesis pribadi yang pernah tersketsakan puluhan tahun lalu karena bisa jadi ini justru akan menjadi kontroversi yang kontraproduktif jika disampaikan ke publik dikarenakan ini mungkin akan menjadi imaginasi paling 'gila' tentang bentangan yang mungkin bisa dicapai (tepatnya dibayangkan) manusia berdasarkan update referensi yang ada. Meminjam istilah Mistisi Ibn Araby ('biar hati ini menjadi makam bagi rahasia-rahasia')., mungkin akan menjadi nyaman juga bagi diri sendiri dan keseluruhan jika kemudian kami senantiasa menundanya dan menguburnya kembali dan berkata dalam hati biarkan logika pemikiran ini tetap tersimpan aman di tempatnya karena memang tidak harus, perlu dan patut untuk diungkapkan ke permukaan. Sabbe satta bhavantu sukhitata adalah salam doa (tepatnya harapan impersonal) Buddhist yang artinya semoga semua makhluk berbahagia. Mungkinkah itu terjadi ... seakan hanya harapan semu belaka walaupun bereefek positif untuk mendidik fikiran bagi pemurnian kesadaran dan ketulusan batin ? Ini bisa memungkinkan dan sesungguhnya bukan hanya sekedar penerimaan kebahagiaan namun juga pencapaian keberdayaan bahkan pencerahan keterjagaan baik individual maupun universal, personal maupun impersonal dimanapun kapanpun dalam peran sebagai apapun ... karena sesungguhnya memang tidak perlu ada 'dukkha' asalkan tiada 'dusta' /tepatnya: avijja + tanha/ di antara kita semua (termasuk yang tersirat dalam senyum para Buddha dan ... maaf ... 'sense of humour' para Tuhan yang sudah mengidentifikasi diri atau yang sedang dieksploitasi demi pembenaran kepentingan .... inilah susahnya harus mem-filter diri dengan kata tepat untuk terma dogmatis yang akan menjadi masalah sensitif yang rentan memicu reaksi terutama bagi para pemerhati spiritualitas yang bukan hanya fanatis bahkan militan untuk pandangan yang mungkin berbeda).
Kewajaran Membumi dalam kesadaran Saddhamma :kutipan : dari : http://teguhqi.blogspot.com/2020/04/quo-vadis.html?m=0
I say that madness is the first step towards unselfishness. Be mad, Meesha. Be mad and tell us what is behind the veil of ”sanity,” The purpose of life is to bring us closer to those secrets, and madness is the only means. Be mad, and remain a mad brother to your mad brother.
"Aku berkata bahwa kegilaan adalah langkah pertama menuju sikap tidak mementingkan diri sendiri.Jadilah gila, Misha. Jadi gilalah kau dan katakan padaku apa yang ada di balik selubung "kesehatan jiwa".Tujuan hidup ini ialah membawa kita lebih dekat kepada segala rahasia itu,dan kegilaan itu adalah satu-satunya jalan. Jadilah gila, dan tetaplah menjadi seorang saudara yang gila bagi saudaramu yang gila
penggalan sepucuk surat dari Pujangga Libanon Khalil Gibran kepada sahabatnya, Mikhail Naimy.Ulasan :(sadar terjaga namun wajar bersama ) (ini adalah sadarnya "kegilaan" esoteris untuk mengatasi "wajarnya" kegilaan eksoteris kita selama ini)
Link Video :simak & rehat ( masih cari time stampnya, bro/sis ... ?)dari Vlog ELA (eling lan awas) tentang kedewasaan psikologis spiritual dalam/untuk membumi kemantapan terindividuasi kehandalan beraktualisasi
dari Vlog Secret Society ... Mafia Globalis ... agak paranoid ?
Kewajaran Saddhamma untuk kecakapan Membumi :(Maybe?) you may say I am a dreamer, but I am not the only one.... (Mungkin) anda boleh mengatakan saya adalah pemimpi namun saya bukanlah satu-satunya orang tersebut ... ingat penggalan lyrik lagu Imagine John Lennon Beatles tahun 70-an ini (masih SD, bro?) ?. Kalau saya tidak lupa mengingat referensi lama mungkin Sri Aurobindo seorang mistisi/pemerhati spiritualitas modern India (?) pernah mengungkapkan pernyataan yang berbeda dari kebanyakan pandangan umum yang biasanya kelam/ negatif tentang keberadaan akhir zaman nanti. Ada fitnah besar dan perang hebat antara dualitas yang benar dan salah (yang benar pastinya menjadi pemenang atau yang menang akhirnya dianggap benar ... history atau his story ? ... entahlah ... peristiwa memang terjadi namun sejarah /bisa?/ dicipta) ada juga ini ... fase kappa turun dikarenakan sudah merosotnya etika manusia maka pada masa itu kezaliman menjadi kelaziman bahkan atas nama kebenaran, kebijakan dan kebajikan sekalipun kepalsuan, kebejatan dan kekejaman halal, legal bahkan normal dilakukan hingga jatah usia manusia menjadi susut hingga 10 (sepuluh) tahun ? Walau tidak menafikan mungkin akan terjadi demikian sebagaimana harusnya diterima dan diyakini (demi tetap perlu eksis dan lestarinya siklus permainan samsarik ?), namun demi sinkronisasi pengharapan yang positif ... alih-alih meng-'amin'-i nubuat negatif tersebut, Sri Aurobindo (tolong direcheck namanya ... kalau tidak salah saya baca buku Anand Khrisna antara tahun 1990-an sebelum rehat 'nge-lumrah' menikah th 2000 menjalani kehidupan awam orang kebanyakan) malah menyatakan (positif/ optimis) bahwa ada kemungkinan juga pada saat itu justru terjadi sebaliknya ... Terjadi Pencerahan Total (?). Dalam kebersamaan pemberdayaan kedamaian semesta tersebut tidak ada gunanya fitnah apalagi harus ada perang besar yang bukan hanya secara parah menghancurkan peradaban namun juga melenyapkan keberadaban manusia itu sendiri .... sehingga cukuplah jatah 10 tahun akselerasi taktis masa pencerahan sudah bisa dicapai (?). Manusia saat itu sudah begitu sadar, cakap dan layak untuk saling memberdaya diri sebagai/selayak Ariya puggala baik di level swadika, talenta maupun visekha (istilah pali mungkin Kammavipaka/ kammassakata ?). Tanpa pandangan/niatan/tindakan yang salah dan buruk hindari dari apaya, dengan kebaikan sikap/sifat/amal yang wajar dan murni layakkan surga, dengan perkembangan ke-tihetuka-an mantapkan samadhi layakkan jhana Rupa Brahma 4 sampai moksha anenja ? , dalam kekokohan samadhi tingkatkan panna bagi pencerahan hingga kebebasan ?Ditengah situasi kondisi New Normal yang masih kacau dan tidak bisa diatasi dengan sakau apalagi galau ....sekedar pengalihan stress (galau?) walaupun semu ... bayangkanlah begitu positifnya impian 'gila' ini... pada saat itu dikarenakan bukan hanya keberadaban manusia namun juga peradaban manusia berkembang dengan sangat baiknya (senantiasa ada korelasi kosmik antara perkembangan etika dan peningkatan logika dalam kehidupan ini) ... well, saat itu keberadaban introspektif intrapersonal & interaksi antar personal kondusif berkembang baik sehingga dengan level kesadaran yang tinggi tingkat kecakapan manusia juga meningkat disamping perkembangan level metafisik spiritual juga trick sains teknologi membentuk peradaban juga semakin maju sehingga level kesehatan holistik dan empirik juga terjaga walau ada atau tidak ada pandemi semacam ini. (dengan tatanan sosial yang lebih madani tidak totalitarian seperti New Order novel 1983 1984 George Orwell ... Big Brother ? mari kita tambahkan agar lebih indah dan megah lagi sesuai dengan keinginan kita atau anda ?). Saat itu bukan hanya interaksi kosmik antar galaksi yang jauh terjalin baik bagi manusia bumi (seperti film Star Trex, bro .. bisa bisnis liburan ) namun juga bahkan interaksi metafisik antar wilayah rohaniah samsarik para yogi (seperti Mystics & Buddhist, guys ... bisa amati/singgah ke alam Eteris /apaya - petta - asura - yakha Bhumadeva/, wilayah Astral /surga catumaharajika - tavatimsa - yama ?~ Alakh Niranjan?/ , Dimensi Mental /Tusita- Nimmanarati, Paranimmitavasavatti ? ~ Wisnu, Brahma, Shiva ? : Kal ?/, Monade Kosmik (Para Brahma etc:...yogi penjelajah harus lebih tinggi/murni levelnya ke anenja moksha, bro.) bahkan hingga anatta Nirvanik ? Lebih heboh lagi jika ada Liga Galaksi Semesta di alam fisik & Sangha Antar Dimensi (semacam PBB) untuk harmoni bersama saling memberdaya holistik diri plus duta diplomatiknya. By such mastery, no much mistery ? Wah....sudah terlalu melantur khayalannya,ya ?. Hehehe...Kembali membumi lagi sebelum gila beneran.
kemantapan terindividuasi kehandalan beraktualisasi Secret Society ... Mafia Globalis ... agak paranoid ?
menjadi manusia yang manusiawi
MUSICS ?
MUSICS ?
Untuk sementara, sebagai manusia di dunia (peran untuk alam lain menyesuaikan situasi/kondisi/dimensi .... jujur saja belum tahu ; maklum level masih dihetuka padaparama : jangankan samma samadhi , racut piknik mandiri ke alam lain /iddhi parihariya rendah/ sederhana ?/saja nggak bisa ... mungkin nanti jika sudah mati bisanya dan riset lagi , hehehe.
Sial, stuck (macet) lagi my flowing inspiration .... ( sebelumnya masih belum tuntas apalagi lanjutnya ) .... padahal doping sudah lebih dari cukup (sudah sesak dada karena banyak rokok, sebah lambung karena kombor kopi dan telinga hampir pekak karena dengar musik walau cuma penikmat pasif saja, hehehe ..)
rehat lagi.… Just a pretending liar (hanya pendusta munafik) ? maybe… mungkin. Dalam keterbatasan level yang memang demikian adanya (dihetuka padaparama?), kami tidak perlu malu mengakui dan ragu menyatakan ada benarnya juga. Well, bukan apriori kesemuan (musik ratapan?) sebagaimana yang mungkin diperkirakan para Neyya/ Yogi mistik di permukaan namun empati keharuan yang kami gunakan untuk memicu intuisi 'logika' hati hidup (maunya sih insight 'logika' pusat juga ... apadaya, hehee ). Kami bukanlah orang suci yang ‘genius’ sehingga karenanya memang perlu ‘cerdik’ (cerdas namun agak licik ? bukan gaya pakar apa yang mudah dibikin sukar menakjubkan di permukaan , ini yang sukar diusahakan mudah sederhana dalam kebersahajaan ... guyon) menggunakan cara itu untuk menggapai idea yang susah dicapai dengan intelek logika akal biasa (mencuri hikmah ?). Well, dengan tanpa menjadikan ini sebagai kontroversi yang justru akan menghalangi perjalanan via peta spiritual anda … Ini hipotesis kami tentang Yakha Javanasabha (baca: Sotapana Bimbisara). Konon paska kewafatannya Raja Bimbisara rebirth sebagai Yakha (dengan kualitas sotapana “hanya” berlevel dewa catumaharajika yang notabene dekat dengan dunia bahkan hampir apaya ?). Dikatakan karena kemelekatan beliau kepada music. Maaf, kami perlu jujur (walau mungkin tidak benar) bahwa kami memandangnya agak beda. Itu disebabkan karena kualitas hatinya begitu tulus murni (walau mungkin memang masih agak naïf … vipalasa vedana bukan panna phassa). Beliau sangat mengasihi Buddha Gautama gurunya yang masih hidup saat itu (bandingkan juga dengan asekha Ananda yang baru bisa mencapai arahata kala/jika? Buddha mangkat) dan maaf … dia juga sangat mencintai anaknya Ajattasattu yang begitu menyesal karena tega bukan hanya mengkudeta namun bahkan membunuh ayahnya sendiri yang sangat menyayanginya ... bahkan sejak sebelum dia dilahirkan (?). Kedurhakaan ini konon dilakukan karena provokasi radikalisme addhamma dari Devadatta gurunya (?). Namun demikian, Kualitas Ariya yang murni (walau dalam level sekha belum asekha) tidaklah menjadikan batin/ hati sotapanna Bimbisara (ak Yakha Javanasabha) menjadi ‘dingin’ & ‘kering’ akan cinta kasih dan karenanya beliau tidak peduli di dimensi mandala apapun (nibidda samsara atau obsesi nibbana?) dia ditempatkan.. Tanpa niatan membela apalagi mencela, kemurnian metta karuna bukan sekedar keinginan sneha tanha inilah yang justru akan membawanya selalu berada di Jalan Pencerahan walau mungkin saja saat itu Dia masih suka selalu kontak berdekatan dengan gurunya hingga Buddha parinibbana atau tidak tega meninggalkan anaknya yang akan menderita di neraka . Entahlah, Mungkin memang akan tiba saatnya bagi kita semua memahami untuk menerima kaidah permainan keabadian yang begitu kompleks dan tidaklah sesederhana sebagaimana yang bisa sekedar dikonsepkan secara intelektual. Semoga saja jika ini tidak bisa mengikis arogansi spiritualitas dengan juga menerima perbedaan dalam kearifan, ini tidak disikapi sebagai gangguan eksternal akan tetap pentingnya samvega ketergugahan untuk tidak hanya pariyati, namun terutama patipati hingga pativedha sebagaimana harusnya. (wah.. koq jadi tampak kepo sewot tranyakan begini & ngawur lagi... hehehe, dasar puthujana ... ini mencela diri sendiri, guys. Bukan Bhante apalagi Dhamma yang dibabarkan ... bisa kualat beneran, lho )
https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/musuh-yang-belum-lahir/
DRAKOR ?
drakor My Roommate is a Gumiho = fantasi
Jang Ki Yong as Shin Woo Yeo
Lee Hye Ri as Lee Dam
Kang Han Na as Yang Hye Sun
Kim Do Wan as Do Jae Jin
Bae In Hyuk as Gye Sun Woo
menjadi manusia yang manusiawi
Episode 13 00:52:26,041 sd 00:56:21,531 : dialog roh gunung - lee dam
Aku tahu. Tapi aku tetap melakukannya. Aku harus bicara denganmu.Kenapa kau harus sangat mengganggunya?
"Mengganggu"? Aku menjaganya dengan caraku sendiri. Kau ingin tahu rahasia yang tidak diketahui siapa pun? Bukan energi yang membuat Kelereng membiru. Dia butuh energi untuk meredakan rasa laparnya, tapi yang mengubah Kelereng membiru adalah hal lain.
Eps 16 00:35:41,798 sd 00:35:47,168
Kenapa kau tidak mencoba menjadi manusia saja? Jangan menyerah sampai akhir.
Eps 16 00:35:57,768 sd 00:36:05,998
Ini keputusan terakhir yang dia buat setelah hidup 1.000 tahun. Dia ingin kau bahagia, bahkan jika kau tidak mengingatnya sama sekali.
/Nona Dam./
[Aku mengasihanimu dan akan mewujudkan keinginanmu.][Sebelum 1.000 tahun berlalu,] [sebelum kau menumbuhkan lebih dari sembilan ekor,] [jika kau bisa belajar bersabar,] [mencintai,] [berkorban,] [dan akhirnya menemukan alasan untuk hidup...] [Jika seseorang yang sangat ingin kau hidup menunggu...]
Eps 16 00:37:59,428 Sd 00:38:15,438
Tidak. Aku tidak ingin melupakan satu momen pun. Meskipun aku harus patah hati selama sisa hidupku dan meskipun aku tidak bisa melihatnya lagi.
term mengasihanimu ? harusnya menyayangimu (berkaitan dengan cinta .. mengasihi adalah dalam kesetaraan sedangkan mengasihani ... maaf ... terkesan picik merendahkan atau licik memanfaatkan ? see : Likrat Shabat di atas
Eps 16 00:39:44,862 sd 00:40:41,752
Apa kabar, Nona Dam?
[Sebelum 1.000 tahun berlalu, sebelum kau menumbuhkan lebih dari sembilan ekor,] [jika kau bisa belajar bersabar,mencintai, berkorban,] [dan akhirnya menemukan alasan untuk hidup...] [Jika orang yang sangat ingin kau hidup menunggu,] [kau akan menjadi manusia.]
kelayakan menjadi manusia adalah karena kemanusiawiannya (kesabaran menerima, mengasihi /mencintai & mengorbankan keakuan diri / + penantian ? kejatuhan dari dimensi luhur atau kenaikan dari dimensi bawah (cuti citta kecenderungan menuju patisandhi vinana yang menarik ke kelayakan dimensi pribadi yang secara impersonal 'menginginkan' kehadirannya .... tingkatkan evolusi pribadi kelayakannya & harmoni dimensi pelayakannya bukan hanya demi kebaikan diri sendiri namun juga bagi kebaikan alam ini )
PARADIGMA IMPERSONAL REALITY
Monthly Magazine Home’ = lucu, wajar, alami ... tetapi ending-nya : sad or bad ?
cast
Kim Ji Suk as Yoo Ja Sung
Jung So Min as Na Young Won
Jung Gun Joo as Shin Gyeom
Kim Won Hae as Choi Go ‘Monthly House’ editor-in-chief
Chae Jung An as Yeo Eui Joo Editor
Ahn Chang Hwan as Nam Sang Soon
KeBuddhaan hanya bisa direalisasi sebagai manusia ? Dibalik ke’pekok’an & ke’heboh’an persona pemeranan keberadaan manusia ada kepolosan & ketulusan yang akan membimbing & mengarahkan kemanusiawian mereka kembali kepada kemurnian & keilahian mandala ini dengan kesadaran & dalam kewajaran (evolusi pribadi + harmoni dimensi)
E5 00:53:02,422 sd 00:54:45,612
If you make an effort, your child can grow up in a better environment. Not knowing is your loss. The world only helps those who are prepared.
Just a second.
The world will be tougher on you. If you do something well , they'll be suspicious or envious. If you do something bad, they'll criticize your environment. But you still have to live the best you can. I'm the last dragon from the ditch. But I hope you become the next dragon. This is obviously too hard for you to understand. First, grow up healthy and strong.</i>
He spoke a bit coldly, but he came all the way here to tell me that, and I felt so grateful. He wasn't wrong. So I wanted to ask you... Can you give him this? I knitted it, but I don't know if he'll like it.
Okay.
The world will be tougher on you.
If you do something well, they’ll be suspicious or envious.
If you do something bad, they’ll criticize your environment.
But you still have to live the best you can.
Episode 5 00:53:02,477 sd 00:54:46,097 = pernyataan yoo ja seong
Asal sedikit berusaha, anak bisa bertumbuh di lingkungan yang lebih baik. Orang yang tidak tahu hanya akan rugi. Dunia hanya akan membantu orang yang punya persiapan.
Tunggu sebentar.
Hidupmu mungkin akan lebih sulit dari orang lain. Asal kamu sedikit berhasil, kamu akan menerima keraguan dan iri yang tak beralasan.Tapi jika tidak berhasil, orang-orang akan menyalahkan lingkungan tempat tinggalmu. Meskipun begitu, kamu tetap harus berusaha hidup dengan tegar.
Gyelong terakhir di Korea adalah aku. Semoga kamu bisa melebihi aku, menjadi Gyelong terakhir. Mungkin kata-kata ini sulit dimengerti olehmu. Pokoknya, tumbuh sehatlah terlebih dulu. Tumbuh sehat.
Meskipun kata-katanya sedikit tak berperasaan, tapi dia sengaja datang untuk mengatakan ini padaku. Aku sangat berterima kasih padanya. Kata-katanya juga tidak salah.Maka dari itu...Bisa bantu aku memberikan ini padanya? Aku menjahitnya sendiri.Tidak tahu dia menyukainya atau tidak.
Baik.
plus :
People only see what they want to, but a photo records every single thing. it saw in the same time and place.
mata orang hanya melihat apa yang ingin dilihatnya. Tapi foto bisa merekam keseluruhan dari suatu tempat di waktu yang sama
Eps 13 00:24:33,596 sd 00:24:44,236 = kutipan Na Young Won
Eps 13 01:00:23,365 sd 01:00:32,345 = kesadaran
mata orang hanya melihat apa yang ingin dilihatnya. Tapi foto bisa merekam keseluruhan dari suatu tempat di waktu yang sama.
finally
Aneh juga ... mengapa ini selalu terjadi. Sebagai rasional seeker bukan emotional seeker harusnya jalur curiosity (kepenasaran) perspektif filosofi yang kami utamakan dan bukan kegelisahan karena ketersentuhan romantisme 'picisan' (?) semacam ini. Toh script writer sesungguhnya telah membentangkan solusi pemecahan tersebut dalam rhetorika melingkar melalui alur pemeranan tokoh lain (Yeo Eui Joo & Nam Sang Soon ) tentang kepercayaan, keberbaikan hingga komitmen pernikahan membina keluarga hidup berumah-tangga (tidak sekedar berrumah-tinggal ... real home not just house) bukan sekedar tentang pemujaan cinta personal namun juga penerimaan universal dan kewajaran eksistensial untuk kemudian seharusnya dilakukan tokoh utama (Yoo Ja Sung & Na Young Won) pada waktu berikutnya jika episode terus berlanjut. Lagipula di akhir episode juga ada pesan kasih untuk berbagi bersama lainnya (kriteria rumah bagus ?). Plotnya secara ideal (?) mungkin agak kacau (disengaja?) tetapi diakhir tampak mengarah kepada yang jauh lebih jauh & luas. Ah.... entahlah drakor memang asyik (menyentuh ringan & wajar ke kedalaman tidak menyingggung secara kasar dengan menggurui /menghakimi atau vulgar dalam kekonyolan mentertawakan dengan perendahan lainnya di permukaan) namun demikian umumnya sebagaimana entertain lainnya cenderung profan (kebiasaan tercela berprasangka mencela lho, seeker - araogansi intelectual yang cynical meninggi dalam mengamati ?)
I hope what they hope for becomes a reality soon.Semoga harapan mereka bisa terwujud suatu hari nanti
JUST ORDINARY PEOPLE tatu - Didi Kempot : opo aku salah yen aku cerito opo anane apa saya salah jika saya harus menceritakan apa adanya https://www.youtube.com/playlist?list=PLZZa2J4-qv-YhR5fxgxiX-2CARnd7LjQ2 Gnosis Kosmik Impersonal Reality Panentheistics bagi Zenka Pembumi bukan/ TIDAK HANYA Ariya Samana ? ini harus hati-hati karena bukan hanya akan menyinggung diri sendiri (peran eksistensial penganut agama 'langit'?) namun juga lainnya (maaf, Einstein & Dalai Lama ... termasuk Buddhisme) Well secara tersirat kami rasa anda sudah cukup tanggap dari uraian rhetorika melingkar kami selama ini
Kearifan, keahlian, keuletan, kebaikan, kesucian, keutuhan …. What’s next ?
FOR PUBLIC SEEKERS Gnosis Kosmik Impersonal Reality Panentheistics bagi Zenka Pembumi JUGA Ariya Samana ?
ETC
Well secara tersirat kami rasa anda sudah cukup tanggap dari uraian rhetorika melingkar kami selama ini
Kearifan, keahlian, keuletan, kebaikan, kesucian, keutuhan …. What’s next ?
PLUS AKHIR SONGS
PLUS AKHIR SONGS
Can't Help Falling In Love | Elvis Presley, Michael Buble
Wise men say only fools rush in
Orang bijak berkata, hanya orang bodoh yang suka tergesa
But I can't help falling in love with you
Tapi aku tak bisa berhenti jatuh cinta padamu
Shall I stay would it be a sin
Haruskah aku tinggal, akankah jadi dosa
If I can't help falling in love with you
Jika aku tak bisa berhenti jatuh cinta padamu
Like a river flows
Seperti air mengalir
Surely to the sea
Yang pasti ke laut
Darling, so it goes
Kasih, begitulah adanya
Some things are meant to be
Ada hal-hal yang memang telah digariskan
Take my hand
Raih tanganku
Take my whole life too
Raih juga seluruh hidupku
For I can't help falling in love with you
Karena aku tak bisa berhenti jatuh cinta padamu
Some things are meant to be
Ada hal-hal yang memang sudah digariskan
Take my hand
Raih tanganku
Take my whole life too
Raih juga seluruh hidupku
For I can't help falling in love with you
Karena aku tak bisa berhenti jatuh cinta padamu
For I can't help falling in love with you
Karena aku tak bisa berhenti jatuh cinta padamu
https://terjemah-lirik-lagu-barat.blogspot.com/2013/07/cant-help-falling-in-love-elvis-presley.html
Thank You For Loving Me | Bon Jovi
It's hard for me to say the things
Kadang sulit bagiku tuk ungkapkan sesuatu
I want to say sometimes
Yang ingin kuungkapkan
There's no one here but you and me
Tak ada orang lain, hanya kau dan aku
And that broken old street light
Dan lampu jalan usang yang tlah rusak itu
Lock the doors
Kuncilah pintu
Leave the world outside
Tinggalkanlah dunia luar
All I've got to give to you
Yang harus kuberikan kepadamu
Are these five words and I
Hanyalah lima kata ini dan diriku
CHORUS
Thank you for loving me
Terima kasih tlah mau mencintaiku
For being my eyes
Tlah jadi mataku
When I couldn't see
Saat aku tak dapat melihat
For parting my lips
Tuk membuka bibirku
When I couldn't breathe
Saat aku tak dapat bernafas
Thank you for loving me
Terima kasih tlah mau mencintaiku
Thank you for loving me
Terima kasih tlah mau mencintaiku
I never knew I had a dream
Dulu tak pernah kuduga aku punya mimpi
Until that dream was you
Hingga mimpi itu adalah dirimu
When I look into your eyes
Saat kutatap matamu
The sky's a different blue
Langit jadi tampak lebih biru
Cross my heart
Sumpah
I wear no disguise
Tak ada yang kusembunyikan
If I tried, you'd make believe
Jika kucoba berdusta, kau pasti kan berpura-pura
That you believed my lies
Bahwa kau percaya dustaku
CHORUS
You pick me up when I fall down
Kau pegangi aku saat aku terjatuh
You ring the bell before they count me out
Kau dentangkan lonceng sebelum mereka nyatakan aku kalah
If I was drowning you would part the sea
Andai aku tenggelam, pasti kan kau belah laut
And risk your own life to rescue me
Dan bahayakan nyawamu untuk selamatkanku
yeah yeah yeah yeah yeah yeah yeah!....
Lock the doors
Kuncilah pintu
Leave the world outside
Tinggalkanlah dunia luar
All I've got to give to you
Yang harus kuberikan kepadamu
Are these five words and I
Hanyalah lima kata ini dan diriku
CHORUS
When I couldn't fly
Saat aku tak bisa terbang
Oh, you gave me the wings
Oh, kau beri aku sayap
You parted my lips
Kau buka bibirku
When I couldn't breathe
Saat aku tak bisa bernafas
Thank you for loving me
Terima kasih tlah mau mencintaiku
Thank you for loving me
Terima kasih tlah mau mencintaiku
Thank you for loving me
Terima kasih tlah mau mencintaiku
Oh, for loving me
Oh, tlah mau mencintaiku
All For Love - Bryan Adams | Terjemahan Lirik Lagu Barat
When it's love you give
Jika cinta yang kau berikan
(I'll be a man of good faith)
(Aku kan jadi lelaki setia)
Then in love you live
Maka di dalam cinta lah kau kan hidup
(I'll make a stand. I won't break.)
(Aku kan tegar. Aku takkan hancur)
I'll be the rock you can build on
Aku kan jadi karang dimana kau bisa membangun
Be there when you're old
Kan ada saat kau tua
To have and to hold
Untuk kau miliki dan kau peluk
When there's love inside
Jika ada cinta di hati
(I swear I'll always be strong)
(Sumpah, aku kan selalu tegar)
Then there's a reason why
Maka kan selalu ada alasan mengapa
(I'll prove to you we belong.)
(Kan kubuktikan padamu kita saling memiliki)
I'll be the wall that protects you
Aku kan jadi dinding yang melindungimu
From the wind and the rain
Dari angin dan hujan
From the hurt and pain
Dari luka dan sakit
Let's make it all for one and all for love
Mari wujudkan semua untuk satu dan semua untuk cinta
Let the one you hold be the one you want
Biarlah orang yang kau dekap jadi orang yang kau inginkan
The one you need
Orang yang kau butuhkan
'Cause when it's all for one it's one for all
Karena jika semua untuk satu, maka satu untuk semua
When there's someone that should know
Jika ada seseorang yang seharusnya tahu
Then just let your feelings show
Maka tunjukkanlah perasaanmu
And make it all for one and all for love
Dan wujudkanlah semua untuk satu dan semua untuk cinta
When it's love you make
Jika cinta yang kau buat
(I'll be the fire in your night.)
(Aku kan jadi api di malam harimu)
Then it's love you take
Maka cintalah yang kau petik
(I will defend, I will fight.)
(Aku kan bertahan, aku kan berjuang)
I'll be there when you need me
Aku kan ada saat kau membutuhkanmu
When honor's at stake
Saat kehormatan sedang krisis
This vow I will make
Sumpah ini kan kuwujudkan
That it's all for one and all for love
Bahwa semua untuk satu dan semua untuk cinta
Let the one you hold be the one you want
Biarlah orang yang kau dekap jadi orang yang kau inginkan
The one you need
Orang yang kau butuhkan
'Cause when it's all for one it's one for all
Karena jika semua untuk satu dan satu untuk semua
When there's someone that should know
Jika ada seseorang yang seharusnya tahu
Then just let your feelings show
Maka tunjukkanlah perasaanmu
And make it all for one and all for love
Dan wujudkanlah semua untuk satu dan semua untuk cinta
Don't lay our love to rest
Jangan biarkan cinta kita mati
'Cause we could stand up to you test
Karena kita bisa bertahan hadapi ujian
We got everything and more than we had planned
Kita punya segalanya dan lebih dari yang kita rencanakan
More than the rivers that run the land
Lebih dari sungai yang mengalir ke daratan
We've got it all in our hands
Kita punya semua ini dalam genggaman kita
Now it's all for one and all for love
Kini semua untuk satu dan semua untuk cinta
(It's all for love.)
(Semua untuk cinta)
Let the one you hold be the one you want
Biarlah orang yang mendekapmu jadi orang yang kau inginkan
The one you need
Orang yang kau butuhkan
'Cause when it's all for one it's one for all
Karena jika semua untuk satu, maka satu untuk semua
(It's one for all.)
(Satu untuk semua)
When there's someone that should know
Jika ada seseorang yang seharusnya tahu
Then just let your feelings show
Maka tunjukkanlah perasaanmu
When there's someone that you want
Jika ada seseorang yang kau inginkan
When there's someone that you need
Jika ada seseorang yang kau butuhkan
Let's make it all, all for one and all for love
Maka wujudkanlah, semua untuk satu dan semua untuk cinta
Kadang sulit bagiku tuk ungkapkan sesuatu
I want to say sometimes
Yang ingin kuungkapkan
There's no one here but you and me
Tak ada orang lain, hanya kau dan aku
And that broken old street light
Dan lampu jalan usang yang tlah rusak itu
Lock the doors
Kuncilah pintu
Leave the world outside
Tinggalkanlah dunia luar
All I've got to give to you
Yang harus kuberikan kepadamu
Are these five words and I
Hanyalah lima kata ini dan diriku
CHORUS
Thank you for loving me
Terima kasih tlah mau mencintaiku
For being my eyes
Tlah jadi mataku
When I couldn't see
Saat aku tak dapat melihat
For parting my lips
Tuk membuka bibirku
When I couldn't breathe
Saat aku tak dapat bernafas
Thank you for loving me
Terima kasih tlah mau mencintaiku
Thank you for loving me
Terima kasih tlah mau mencintaiku
I never knew I had a dream
Dulu tak pernah kuduga aku punya mimpi
Until that dream was you
Hingga mimpi itu adalah dirimu
When I look into your eyes
Saat kutatap matamu
The sky's a different blue
Langit jadi tampak lebih biru
Cross my heart
Sumpah
I wear no disguise
Tak ada yang kusembunyikan
If I tried, you'd make believe
Jika kucoba berdusta, kau pasti kan berpura-pura
That you believed my lies
Bahwa kau percaya dustaku
CHORUS
You pick me up when I fall down
Kau pegangi aku saat aku terjatuh
You ring the bell before they count me out
Kau dentangkan lonceng sebelum mereka nyatakan aku kalah
If I was drowning you would part the sea
Andai aku tenggelam, pasti kan kau belah laut
And risk your own life to rescue me
Dan bahayakan nyawamu untuk selamatkanku
yeah yeah yeah yeah yeah yeah yeah!....
Lock the doors
Kuncilah pintu
Leave the world outside
Tinggalkanlah dunia luar
All I've got to give to you
Yang harus kuberikan kepadamu
Are these five words and I
Hanyalah lima kata ini dan diriku
CHORUS
When I couldn't fly
Saat aku tak bisa terbang
Oh, you gave me the wings
Oh, kau beri aku sayap
You parted my lips
Kau buka bibirku
When I couldn't breathe
Saat aku tak bisa bernafas
Thank you for loving me
Terima kasih tlah mau mencintaiku
Thank you for loving me
Terima kasih tlah mau mencintaiku
Thank you for loving me
Terima kasih tlah mau mencintaiku
Oh, for loving me
Oh, tlah mau mencintaiku
When it's love you give
Jika cinta yang kau berikan
(I'll be a man of good faith)
(Aku kan jadi lelaki setia)
Then in love you live
Maka di dalam cinta lah kau kan hidup
(I'll make a stand. I won't break.)
(Aku kan tegar. Aku takkan hancur)
I'll be the rock you can build on
Aku kan jadi karang dimana kau bisa membangun
Be there when you're old
Kan ada saat kau tua
To have and to hold
Untuk kau miliki dan kau peluk
When there's love inside
Jika ada cinta di hati
(I swear I'll always be strong)
(Sumpah, aku kan selalu tegar)
Then there's a reason why
Maka kan selalu ada alasan mengapa
(I'll prove to you we belong.)
(Kan kubuktikan padamu kita saling memiliki)
I'll be the wall that protects you
Aku kan jadi dinding yang melindungimu
From the wind and the rain
Dari angin dan hujan
From the hurt and pain
Dari luka dan sakit
Let's make it all for one and all for love
Mari wujudkan semua untuk satu dan semua untuk cinta
Let the one you hold be the one you want
Biarlah orang yang kau dekap jadi orang yang kau inginkan
The one you need
Orang yang kau butuhkan
'Cause when it's all for one it's one for all
Karena jika semua untuk satu, maka satu untuk semua
When there's someone that should know
Jika ada seseorang yang seharusnya tahu
Then just let your feelings show
Maka tunjukkanlah perasaanmu
And make it all for one and all for love
Dan wujudkanlah semua untuk satu dan semua untuk cinta
When it's love you make
Jika cinta yang kau buat
(I'll be the fire in your night.)
(Aku kan jadi api di malam harimu)
Then it's love you take
Maka cintalah yang kau petik
(I will defend, I will fight.)
(Aku kan bertahan, aku kan berjuang)
I'll be there when you need me
Aku kan ada saat kau membutuhkanmu
When honor's at stake
Saat kehormatan sedang krisis
This vow I will make
Sumpah ini kan kuwujudkan
That it's all for one and all for love
Bahwa semua untuk satu dan semua untuk cinta
Let the one you hold be the one you want
Biarlah orang yang kau dekap jadi orang yang kau inginkan
The one you need
Orang yang kau butuhkan
'Cause when it's all for one it's one for all
Karena jika semua untuk satu dan satu untuk semua
When there's someone that should know
Jika ada seseorang yang seharusnya tahu
Then just let your feelings show
Maka tunjukkanlah perasaanmu
And make it all for one and all for love
Dan wujudkanlah semua untuk satu dan semua untuk cinta
Don't lay our love to rest
Jangan biarkan cinta kita mati
'Cause we could stand up to you test
Karena kita bisa bertahan hadapi ujian
We got everything and more than we had planned
Kita punya segalanya dan lebih dari yang kita rencanakan
More than the rivers that run the land
Lebih dari sungai yang mengalir ke daratan
We've got it all in our hands
Kita punya semua ini dalam genggaman kita
Now it's all for one and all for love
Kini semua untuk satu dan semua untuk cinta
(It's all for love.)
(Semua untuk cinta)
Let the one you hold be the one you want
Biarlah orang yang mendekapmu jadi orang yang kau inginkan
The one you need
Orang yang kau butuhkan
'Cause when it's all for one it's one for all
Karena jika semua untuk satu, maka satu untuk semua
(It's one for all.)
(Satu untuk semua)
When there's someone that should know
Jika ada seseorang yang seharusnya tahu
Then just let your feelings show
Maka tunjukkanlah perasaanmu
When there's someone that you want
Jika ada seseorang yang kau inginkan
When there's someone that you need
Jika ada seseorang yang kau butuhkan
Let's make it all, all for one and all for love
Maka wujudkanlah, semua untuk satu dan semua untuk cinta
DATA
No comments:
Post a Comment