PENUTUP
Sadhguru Yasudev quote :
Every human being should know the highest possibilities in life are, Whether they will walk the path all the way or not is up to them.
Setiap manusia seharusnya mengetahui apa kemungkinan tertinggi dalam hidup. Apakah mereka akan menrmpuh jalan itu sepenuhnya atau tidak adalah terserah mereka.
Prakata =mengingatkan, mengarahkan, menguatkan
Menghadapi = Menerima (eksistensial) - mengasihi (universal) - melampaui (transendental)
Penutup
ISIAN =
REST FILE Well, bahkan jikapun kemudian kami memang harus berperan sebagai petta apaya di lembah barzah (ataupun bahkan niraya lokantarika sekalipun) kami tetap berharap memory file ini kelak akan kembali selalu mengingatkan, menyadarkan & menguatkan kita dalam hikmah kebijakan atas kebajikan Kasih Tuhan pada kebenaran Mandala DhammaNya demi pertumbuhan perkembangan kebaikan & perbaikan selanjutnya ... untuk inilah segalanya dalam sisa hidup ini kami persembahkan bagi semua (termasuk diri kami juga tentu saja). Sejujurnya walau kami memang seharusnya mencintai kebenaran (atau lebih tepatnya : memang harus menerima kebenaran dalam kenyataan apapun juga itu) namun kami memang belum sepenuhnya melayakkan diri dalam menjalaninya (so ... apapun juga termasuk yang terburuk sekalipun bukankah juga layak jika kami /sebagaimana juga kita & mereka semua tentunya/ menerima keniscayaan sebagaimana adanya.) Memang sungkan & riskan harus jujur menyatakan idea kebenaran yang belum tentu memang demikian adanya (Well, seeker perlu bukti faktual kepastian yang nyata tidak sekedar peyakinan kepercayaan rasional dogmatis belaka ... semacam keberdayaan magga phala bagi ariya?) dan belum mampu juga dilayakkan dengan penempuhan apalagi memang terbuktikan dengan pencapaian & pencerahan yang diharapkan. Well, lagipula jika saja terjadi ada kesalah-fahaman ini bukan hanya bisa 'melukai ?' keberadaan/ kepentingan lainnya namun juga diri sendiri ... bukan hanya effek kosmik saja namun juga dampak karmik juga, lho. Terakhir , untuk kembali membumi lagi .... tanpa harus teralienasi obsesi internal & tiada perlu lagi ambisi eksternal ..... karena segalanya adalah keniscayaan yang harus dilayakkan dalam pemberdayaan (tidak sekedar kepercayaan apalagi pengharapan belaka) dan apapun juga itu adalah kebijaksanaanNya yang terbaik bagi kebaikan kita semua Menghadapi = Menerima (eksistensial) - mengasihi (universal) - melampaui (transendental) If you have eyes to see, if you have sensitivity to feel life inside you & ouside of you, everything is a miracle Jika anda memiliki mata untuk melihat, jika anda memiliki kepekaan untuk merasakan kehidupan di dalam anda & diluar anda, semuanya adalah keajaiban.
Ini adalah empati, harmoni & sinergi kosmik bagi keteraturan, keselarasan & keterarahan Saddhama Panentheistics (secara filosofis/psikologis yang dalam penempuhan esoterisnya para yogi mistisi menembusnya secara pantheistic dan dalam pembumian kebersamaan eksoteris kita menerimanya sebagai faham monotheistics (terkadang agnostics ........guardian personal god ?) memahami hakekat realitas transendental kesedemikiananTentang Evolusi Spiritual =Prediksi hipotetis figure ideal evolusi spiritual homo novus 10 Memahami kesedemikianan = Realitas Kesunyataan & Fenomena KeberadaanPrediksi hipotetis figure ideal evolusi spiritual homo novus 10
Evolusi avatara spiritual ? Mystic being paska dasavathara Kalki ?Balance keseimbangan hidup total ? just be - one in ONEHidup total dalam penempuhan induktif (7 dimensi?) bagi evolusi pribadi eksistensial, kebijaksanaan deduktif demi harmoni dimensi universal dan keterarahan holistik pada sinergi saddhamma transendental .... bukan hanya selfish demi ego sendiri namun selfless bagi keEsaan mandala advaita ini. dan seharusnyalah tampaknya bisa diusahakan setiap zenka berkesadaran dimanapun dimensi keberadaannya dalam segala situasi & kondisi keterbatasan dan pembatasannya sebagaimana kaidah yang diberlakukan Niyama Dhamma dalam mandala advaita ini agar tetap kokoh dalam keberadaan dan keberdayaanNya yang homeostatis, interconnected & equiliberium. Well, 7 dimensi pemurnian kesejatian= fisik, etersis, astral, kausal, monade, kosmik & nirvanik - Osho (demi keselarasan harmonis & holistik Homo Novus Mystical Being eneagram 10 ?) Tantien
Pusat
Hati
Rasio
10 ?
Kalki (destroyer?)
Zorba (artistics)
Zenka? (holistics)
Ethical
Rama 7 (peaceful)
Khrisna 8 (lovely)
Buddha 9 (meditative)
Emotional
Parasurama 6 (warrior !)
Vamana 5 (insani)
Narasimha 4 (hewani)
Physical
Matsya 1 (ikan air)
Koorma 2 (amfibi kura2)
Varaha 3 (celeng darat)
Prediksi hipotetis figure ideal evolusi spiritual homo novus 10 (for the Next Mystical Being 10 ?)1. Kalki destroyer (Ancient Hinduism Myth of dasavathara ) penghancuran addhamma di akhir yuga 4 atau hingga menggenapi siklus pralaya samsarik rupa lokantarika Asura > progress swadika nirvanik nama lokuttara Ariya ? ironis & tragis karena kesalahan sesungguhnya bukan pada aspek khanda rupa material fisik alamiah namun pada keburukan asava aspek nama batiniah zenkanya. / awas dosa byapada kebencian/ 2. Zorba the Buddha (hipotesis Osho for New Man ) ? vitalisme mampu filosofis atau menjadi hedonis / awas lobha tanha ketamakan /3. Zenka the holistics (just dream ?) ... Ariya Swadika di segala mandala / awas moha avijja kebodohan juga, lho / Inilah sebabnya kami lebih suka istilah sederhana kedewasaan pencerahan ketimbang perayaan kebebasan (karena lebih : true, humble & responsible untuk tetap terjaga , menjaga & berjaga dari segala kemungkinan ... Kebenaran adalah Jalan Kita semua tetapi bukan Milik kita, Diri Kita dan Label Kita ... Anatta ? .. Well, hanya Sang Kebenaran (baca: Hyang Esa ... Tuhan Transenden dalam triade Wujud, Kuasa & KasihNya atas laten deitas keIlahianNya di segala mandala immanenNya yang nyata, mulia dan benar dalam kesempurnaanNya) yang benar. Sedangkan kita dalam keterbatasan & pembatasan yang ada memang sering bodoh, bisa saja salah, dan bahkan mungkin jatuh namun tetap perlu segera bangkit kembali menempuh jalan benar itu dengan benar dalam niat, cara,& arah tujuannya ... terjaga untuk evolusi eksistensial , menjaga bagi harmoni universal & berjaga demi sinergi transendentalscreenshot Magical Moments at Mahashivratri 2020 @ Isha Yoga CenterClip Sadhguru Yasudev : ts = speech 18s sd 1m5s. Welcome to Mahashivaratri 2020 Selamat datang ke Mahashivaratri 2020Living death is not a morbid idea Kematian dalam kehidupan bukanlah gagasan mengerikan It is a realityIni adalah kenyataan.We are all living death.Kita semua adalah kematian yang hidup.We can say we are living or we can say we are dying and it’s not different.Kita dapat mengatakan kita sedang hidup atau kita dapat mengatakan kita sedang mati (dan) itu bukanlah hal yang berbeda.They’re just two different words for the same process.Mereka hanyalah dua kata yang berbeda untuk proses yang samaDeath is not an event that happens once.Kematian bukanlah suatu peristiwa yang terjadi satu kali.Death is happening. It’s a process.Kematian adalah kejadian. Dia adalah suatu proses.One day it will be complete.Suatu hari ini akan terlengkapi.the most beautiful thing about life is nobody fails, everybody shall pass .(hal paling indah tentang kehidupan adalah tak seorangpun gagal, /namun demikian/ setiap orang hendaklah melaluinya /bertahan & berjuang hingga berhasil .?/ )
Well, penerimaan keterbatasan diri ini tidak dimaksudkan sebagai logical/illogical fallacy cari aman untuk rasionalisasi peninggian ide & irasionalisasi pembenaran ego bagi dalih kemalasan / pengalihan namun ini memang cara aman untuk menjaga kewaspadaan dari keterpedayaan. Membangun keseimbangan & keberimbangan dengan kebijaksanaan bukan hanya untuk tetap realistis dalam membumi namun juga untuk tetap merealisasi transformasi diri.
Sejujurnya prolog inilah yang seharusnya kembali tetap kami jadikan sebagai epilog terakhir Just Simple Words to Begin and Fade Away (Hanya Kata-kata Sederhana untuk memulai dan kemudian Berlalu) Silence is the language of God. All else is poor translation. ~ RumiKeheningan adalah Bahasa Ilahiah. Segala lainnya hanyalah terjemahan semu adanya.
Pada hakekatnya kita adalah makhluk spiritual yang menjalani peran sbg manusia ketimbang sbg manusia yang menjalani tugas spiritual..Kita hanyalah ketiadaan yang diadakan dalam keberadaan untuk sekedar sederhana mengada tanpa perlu mengada-ada dihadapanNya...betapa indahnya kehidupan jika kita tiada ragu untuk mampu hadir dalam kesederhanaan yang murni, tulus apa adanya tanpa perlu membalutnya dengan kemasan kesempurnaan yang walaupun mungkin tampak indah dan megah namun semu dalam kesejatiannya..... Belajarlah meng-"esa"-kan diri dalam keseluruhan, kebersamaan dan kesemestaan....Kebahagiaan kita berbanding lurus dg kebijaksanaan kita namun berbanding terbalik dengan kemelekatan kita. Tdk semua yang kita inginkan akan menjadi kenyataan, tdk semua yang tdk kita inginkan tdk akan menjadi kenyataan. So, perlu kebijaksanaan untuk menerima kenyataan sebagaimana adanya dan tidak terlalu mengharuskan keinginan kita menjadi kenyataan..... Dunia mungkin hanya memandang dari produk pencapaian kita di permukaan, namun Tuhan sesungguhnya di kedalaman menilai kita dari proses penempuhan kita. So, jangan terkelabui oleh permainan duniawi karena dihadapanNya tidaklah penting harta kekayaan, nilai perolehan, kemuliaan diri dsb yang pada dasarnya hanyalah by product dampak samping dari perjalanan kehidupan ini. Dia lebih mengutamakan bagaimana cara kita mensikapi, menjalani dan mengatasi amanah kehidupan ini sebagai atsar amalan diri kita kelak. Bukan kaya miskin harta kekayaan, baik buruk nilai perolehan, mulia nista duniawi yang menjadi indikator bagiNya dalam menilai kualitas diri hambaNya tetapi seberapa ikhlas kita mensikapi , seberapa istiqomah kita berikhtiar menjalani dan seberapa tawakal kita menerima garisNya...Bagaikan biasan warna -warni pelangi yang berasal dari Sumber Cahaya Putih Cemerlang yang sama walau dalam dunia segalanya tampak berbeda di permukaannya, namun dalam Dharma segalanya menyatu dalam kesejatianNya.
Silence is the language of God.All else is poor translation. ~ RumiKeheningan adalah Bahasa Ilahiah. Segala lainnya ungkapan terjemahan semu belaka
Tiada kata yang seharusnya dipercaya (termasuk / terutama dari kami ) selain fakta (yang memang terjadi )(No Fact - No Truth - No Faith)tanpa dusta akan kebenaran sejati, tiada perlu duka untuk disesalkan nanti
BE RESPONSIBLE bertanggung jawablah
BE HUMBLE (dalam) kerendah-hatian BE TRUE (untuk menjadi) sejati
(Sekian)TAMPAKNYA MEMANG SUDAH CUKUP
(memang cuma itu bisanya ... maklum cuma padaparama dihetuka)
memahami hakekat realitas transendental kesedemikianan
Tentang Evolusi Spiritual =
Prediksi hipotetis figure ideal evolusi spiritual homo novus 10
Memahami kesedemikianan = Realitas Kesunyataan & Fenomena KeberadaanPrediksi hipotetis figure ideal evolusi spiritual homo novus 10
Evolusi avatara spiritual ? Mystic being paska dasavathara Kalki ?
Balance keseimbangan hidup total ? just be - one in ONE
Hidup total dalam penempuhan induktif (7 dimensi?) bagi evolusi pribadi eksistensial, kebijaksanaan deduktif demi harmoni dimensi universal dan keterarahan holistik pada sinergi saddhamma transendental .... bukan hanya selfish demi ego sendiri namun selfless bagi keEsaan mandala advaita ini. dan seharusnyalah tampaknya bisa diusahakan setiap zenka berkesadaran dimanapun dimensi keberadaannya dalam segala situasi & kondisi keterbatasan dan pembatasannya sebagaimana kaidah yang diberlakukan Niyama Dhamma dalam mandala advaita ini agar tetap kokoh dalam keberadaan dan keberdayaanNya yang homeostatis, interconnected & equiliberium. Well, 7 dimensi pemurnian kesejatian= fisik, etersis, astral, kausal, monade, kosmik & nirvanik - Osho (demi keselarasan harmonis & holistik Homo Novus Mystical Being eneagram 10 ?)
Tantien | Pusat | Hati | Rasio |
10 ? | Kalki (destroyer?) | Zorba (artistics) | Zenka? (holistics) |
Ethical | Rama 7 (peaceful) | Khrisna 8 (lovely) | Buddha 9 (meditative) |
Emotional | Parasurama 6 (warrior !) | Vamana 5 (insani) | Narasimha 4 (hewani) |
Physical | Matsya 1 (ikan air) | Koorma 2 (amfibi kura2) | Varaha 3 (celeng darat) |
Prediksi hipotetis figure ideal evolusi spiritual homo novus 10 (for the Next Mystical Being 10 ?)
1. Kalki destroyer (Ancient Hinduism Myth of dasavathara ) penghancuran addhamma di akhir yuga 4 atau hingga menggenapi siklus pralaya samsarik rupa lokantarika Asura > progress swadika nirvanik nama lokuttara Ariya ? ironis & tragis karena kesalahan sesungguhnya bukan pada aspek khanda rupa material fisik alamiah namun pada keburukan asava aspek nama batiniah zenkanya. / awas dosa byapada kebencian/
2. Zorba the Buddha (hipotesis Osho for New Man ) ? vitalisme mampu filosofis atau menjadi hedonis / awas lobha tanha ketamakan /
3. Zenka the holistics (just dream ?) ... Ariya Swadika di segala mandala / awas moha avijja kebodohan juga, lho /
Inilah sebabnya kami lebih suka istilah sederhana kedewasaan pencerahan ketimbang perayaan kebebasan (karena lebih : true, humble & responsible untuk tetap terjaga , menjaga & berjaga dari segala kemungkinan ... Kebenaran adalah Jalan Kita semua tetapi bukan Milik kita, Diri Kita dan Label Kita ... Anatta ? .. Well, hanya Sang Kebenaran (baca: Hyang Esa ... Tuhan Transenden dalam triade Wujud, Kuasa & KasihNya atas laten deitas keIlahianNya di segala mandala immanenNya yang nyata, mulia dan benar dalam kesempurnaanNya) yang benar. Sedangkan kita dalam keterbatasan & pembatasan yang ada memang sering bodoh, bisa saja salah, dan bahkan mungkin jatuh namun tetap perlu segera bangkit kembali menempuh jalan benar itu dengan benar dalam niat, cara,& arah tujuannya ... terjaga untuk evolusi eksistensial , menjaga bagi harmoni universal & berjaga demi sinergi transendental
screenshot Magical Moments at Mahashivratri 2020 @ Isha Yoga Center
Clip Sadhguru Yasudev : ts = speech 18s sd 1m5s.
Welcome to Mahashivaratri 2020
Selamat datang ke Mahashivaratri 2020
Living death is not a morbid idea
Kematian dalam kehidupan bukanlah gagasan mengerikan
It is a reality
Ini adalah kenyataan.
We are all living death.
Kita semua adalah kematian yang hidup.
We can say we are living or we can say we are dying and it’s not different.
Kita dapat mengatakan kita sedang hidup atau kita dapat mengatakan kita sedang mati (dan) itu bukanlah hal yang berbeda.
They’re just two different words for the same process.
Mereka hanyalah dua kata yang berbeda untuk proses yang sama
Death is not an event that happens once.
Kematian bukanlah suatu peristiwa yang terjadi satu kali.
Death is happening. It’s a process.
Kematian adalah kejadian. Dia adalah suatu proses.
One day it will be complete.
Suatu hari ini akan terlengkapi.
the most beautiful thing about life is nobody fails, everybody shall pass .
(hal paling indah tentang kehidupan adalah tak seorangpun gagal,
/namun demikian/ setiap orang hendaklah melaluinya /bertahan & berjuang hingga berhasil .?/ )
Well, penerimaan keterbatasan diri ini tidak dimaksudkan sebagai logical/illogical fallacy cari aman untuk rasionalisasi peninggian ide & irasionalisasi pembenaran ego bagi dalih kemalasan / pengalihan namun ini memang cara aman untuk menjaga kewaspadaan dari keterpedayaan. Membangun keseimbangan & keberimbangan dengan kebijaksanaan bukan hanya untuk tetap realistis dalam membumi namun juga untuk tetap merealisasi transformasi diri.
Sejujurnya prolog inilah yang seharusnya kembali tetap kami jadikan sebagai epilog terakhir
TAMPAKNYA MEMANG SUDAH CUKUP
(memang cuma itu bisanya ... maklum cuma padaparama dihetuka)
Nothing Else Matters | Metallica
I
So close, no matter how far
Begitu dekat, tak peduli betapapun jauhnya
Couldn't be much more from the heart
Tak mungkin bisa jauh dari hati
Forever trust in who we are
Selamanya percaya pada diri kita
And nothing else matters
Dan yang lain tidaklah penting
II
Never opened myself this way
Tak pernah membuka diriku seperti ini
Life is ours, we live it our way
Hidup ini milik kita, kita jalani dengan cara kita
All these words I don't just say
Kata-kata ini tak hanya kuucap
And nothing else matters
Dan yang lain tidaklah penting
III
Trust I seek and I find in you
Kucari rasa percaya dan kutemukan di dirimu
Every day for us something new
Tiap hari kita temukan hal baru
Open mind for a different view
Buka pikiran untuk pemandangan baru
And nothing else matters
Dan yang lain tidaklah penting
IV
Never cared for what they do
Tak pernah peduli dengan apa yang mereka lakukan
Never cared for what they know
Tak pernah peduli dengan apa yang mereka tahu
But I know
Namun aku tahu
Back to I, IV, II, III, IV, I
Finally ,
Be True, Humble & Responsible(x fake, identificative & manipulative )Jadilah Sejati (sebagaimana nyatanya), Rendah hati (sebagaimana harusnya) & Bertanggung jawab (sebagaimana pastinya)
dengan kebijaksanaan akan penicsayaan keniscayaan dalam keseimbangan harmonisasi kewajaran membumi untuk keberimbangan transendensi kesadaran mendakibagi kecakapan, kelayakan & kewajaran untuk direalisasi
Video Music : Two Steps From Hell - Victory (Battle Cry)ts=4s Music makes you braver ? Musik membuat anda berani ?
Hiduplah secara perwira sebagai Pemberdaya kehidupandan matilah sebagai ksatria tanpa terpedaya kematian Itulah persembahan kesejatian terbesar spesies manusiadalam keberadaan, kesemestaan dan kesunyataansebagai pecinta kebenaran
bukan hanya demi kemegahan duniawi untuk kekuasaan semu ingin dipujabukan sekedar demi pengharapan surgawi untuk balasan kebaikan sematabukan juga demi kebebasan tertinggi untuk kelayakan pemurnian belaka
karena memang demikianlah equilibirium homeostatis interconnected dalam Keselarasan Saddhamma memang niscaya selalu terjadi dan akan terus terjadidari keazalian, hingga keabadian Kebenaran Sang EsaHyang Nyata, Hidup, Murni (triade : wujud-kuasa-kasih)dalam mungkinnya keberadaan maupun ketiadaan diri
Semoga segalanya cukup bijaksana untuk memahami samsara permainan abadi kehidupan iniSemoga segalanya mampu berbahagia untuk mengasihi konsekuensi interconnected logis yang terjadiSemoga segalanya makin berdaya untuk melampaui dilemmatika amanah tanggung jawab pemeranan yang diterima
Amor Dei, Amor Fati(Jika cinta Tuhan cintailah juga GarisNya.) Dhammo have rakkhati dhammacarim (Dharma kebenaran akan melindungi para penempuhNya ) Gate Gate Paragate Parasamgate .... Bodhi Svaha (lampaui delusi apaya, sensasi surga, fantasi brahma ... murni terjaga, berjaga dan menjaga)Appamadena Sampadetha (berjuanglah untuk tidak lengah sebagai/selayak/selaras ariya) Wei Wu Wei (Just flow .... being totally conscious process ... action without actor & acting)Que Sera Sera ... Pantha Rei (Apapun yang terjadi terjadilah .... Biarlah semua mengalir apa adanya) So, inilah waktu kami untuk berhenti & melepas Que sera sera. Pantha Rei. Apapun yang terjadi terjadilah. Biarkan semua mengalir apa adanya. Gitu aja koq repot ... nggak usah "meng-ada-ada" ("meng-ada" saja sudah susah)dianggap selesai ya .... posting & sharing silakan lengkapi sendiri (buang - revisi atau ... terserah )
MAAF JIKA ADA CONTENT BLOG / VLOG KAMI YANG MEMBUAT ANDA TIDAK BERKENANTERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN , PERHATIAN & KUNJUNGANNYASALAM
Terakhir, Semoga segalanya cukup bijaksana untuk memahami samsara permainan abadi kehidupan iniSemoga segalanya mampu berbahagia untuk mengasihi konsekuensi interconnected logis yang terjadi Semoga segalanya makin berdaya untuk melampaui dilemmatika amanah tanggung jawab pemeranan yang diterima
Well, apa yang sudah ditetapkan sudah cukup maksimal dijalankan, apa yang memang mampu dilakukan sudah cukup optimal dikerjakan, apa yang memang kebelum-fahaman/ ketidak-cakapan kami nyatanya toh juga sudah sejujurnya diungkapkan .... So, What's next ? Que Sera Sera ... Pantha Rei.
Penutup :Semoga wabah corona setelah menjalankan tugasnya merehat sejenak kehebohan duniawi kita akan berlalu dan membuat kita lebih bijak dan bajik lagi dalam memandang perspektif kehidupan dan keabadian ini secara lebih meluas dan mendalam sehingga pribadi lebih terarah dan prilaku tidak lagi tranyakan karena mulai memandang dengan tidak picik /dangkal lagi.Semoga semua makhluk berbahagia menerima segalanya, cukup bijaksana untuk tetap seimbang dan berimbang memberdayakan spiritualitas individualitas/ universalitas diri & lainnya dalam penempuhannya. Kehidupan adalah episode Drama kosmik keabadian yang perlu kebijaksanaan agar senantiasa sadar terjaga dengan segala kemungkinan yang ada, mengembangkan keberdayaan kecakapan dan meningkatkan kebijaksanaan untuk setiap situasi dan kondisi yang terjadi ....segala kebajikan murni dijalani dan kelayakan wajar diterima sebagaimana adanya …. Menerima, mengasihi dan melampaui segalanya tanpa perlu lobha dan dosa (karena memang tiada yang perlu terlalu dilekati apalagi harus dibenci dalam 'dagelan' internal universal ini), tanpa perlu kesombongan dan kedengkian (karena walau berbeda dalam labeling /leveling keberadaannya segalanya berpadu setara bersama untuk melengkapi keragaman posisi pada mandala keabadian living kosmik yang sama), tanpa perlu avijja pembodohan diri dan asava pembodohan lainnya (karena akan senantiasa ada dampak impersonal transenden dari segala kecerobohan individual /pelanggaran universal yang personal imanen ) dalam kelanjutan permainan keabadian ini....bahkan jikapun akhirnya nanti ada kemungkinan mahapralaya total (seluruh mandala ini sirna karena sunyata keterjagaan atau bahkan niskala kebinasaan sentra yang meliputi segalanya). Setiap keakuan/kesombongan akan menjatuhkan, ketagihan/ ketamakan akan menjerat dan kekesalan/ kezaliman akan menghancurkan (walau mungkin bisa berakibat pada lainnya namun pastilah mengenai dirinya sendiri saat itu dan dampak karmik selanjutnya ) demikian pula sebaliknya.
inget penutup : http://teguhqi.blogspot.com/2014/07/pilpres-jokowi-2014.html Baiklah, segenap idea tampaknya sudah tersingkap – seluruh kata tampaknya juga cukup terungkap. Sementara perjalanan kehidupan belum selesai , penjelajahan keabadianpun belum juga usai. Masih banyak pekerjaan yang tertunda, begitu banyak kegiatan yang belum dikerjakan. Saya kira tidak ada lagi yang perlu dikatakan walau masih banyak yang ingin dibicarakan. Adalah Haq untuk menyatakan seperlunya saja sesuai kehendakNya dari kemungkinan hak untuk mengatakan semua yang diinginkan belaka.
Jika ada kebaikan itu dari Tuhan karena Dialah sumber dari segala keberadaan, kebenaran dan keindahan yang Haq dimana setiap makhluknya hanya dapat memantulkan kemuliaanNya hanya sebatas keterbatasannya (Dimuliakan Tuhan Hyang Maha Sempurna di atas segalanya – sehingga tiada haq bagi kita untuk sedikitpun berbangga di hadapanNya). Jika ada kesalahan dalam artikel ini maka ini sepenuhnya kekhilafan saya dalam menafsirkan dan memantulkan pengertian dari pembelajaran keabadian yang diberikanNya dalam pemberdayaan kehidupan ini (Dan untuk itu izinkan saya istighfar dan mohon maaf atas kekurangan ini.)Ya, Tuhan. Begitu luas dan dalamnya hikmah kebenaran ilmu-Mu (yang sangat transcendental, transrasional dan translingual – melampaui fananya keberadaan, terbatasnya penalaran dan jangkauan kebahasaan). Setiap saat keterbatasan intelek dan intuisi menjelajahi cahaya ilmu-Mu, Kau bukakan gerbang ilmu lainnya yang lebih luas untuk kembali dijangkau sebagai fakta, direngkuh dalam idea, dan diungkap dengkap kata. Dan demikian selalu berlanjut (walau memang harus diakui ada kegairahan jiwa yang ingin dewasa untuk berusaha menyibaknya dalam kegelisahan hati untuk merengkuhnya dalam mandala global idea pada keterbatasan akal untuk mengungkapkannya dalam rangkaian linear kata agar bisa dilaksanakan melalui tindakan nyata.)(Well, tampaknya sebagaimana karya yang lain, artikel ini mungkin memang tidak akan pernah tuntas selesai walau deadline sudah habis dan diperpanjang terus – menerus ….. Jadi, yah, diterima, dimaklumi dan dianggap selesai saja. Gitu aja koq repot).Wasalam.
I
So close, no matter how far
Begitu dekat, tak peduli betapapun jauhnya
Couldn't be much more from the heart
Tak mungkin bisa jauh dari hati
Forever trust in who we are
Selamanya percaya pada diri kita
And nothing else matters
Dan yang lain tidaklah penting
II
Never opened myself this way
Tak pernah membuka diriku seperti ini
Life is ours, we live it our way
Hidup ini milik kita, kita jalani dengan cara kita
All these words I don't just say
Kata-kata ini tak hanya kuucap
And nothing else matters
Dan yang lain tidaklah penting
III
Trust I seek and I find in you
Kucari rasa percaya dan kutemukan di dirimu
Every day for us something new
Tiap hari kita temukan hal baru
Open mind for a different view
Buka pikiran untuk pemandangan baru
And nothing else matters
Dan yang lain tidaklah penting
IV
Never cared for what they do
Tak pernah peduli dengan apa yang mereka lakukan
Never cared for what they know
Tak pernah peduli dengan apa yang mereka tahu
But I know
Namun aku tahu
Back to I, IV, II, III, IV, I
So close, no matter how far
Begitu dekat, tak peduli betapapun jauhnya
Couldn't be much more from the heart
Tak mungkin bisa jauh dari hati
Forever trust in who we are
Selamanya percaya pada diri kita
And nothing else matters
Dan yang lain tidaklah penting
II
Never opened myself this way
Tak pernah membuka diriku seperti ini
Life is ours, we live it our way
Hidup ini milik kita, kita jalani dengan cara kita
All these words I don't just say
Kata-kata ini tak hanya kuucap
And nothing else matters
Dan yang lain tidaklah penting
III
Trust I seek and I find in you
Kucari rasa percaya dan kutemukan di dirimu
Every day for us something new
Tiap hari kita temukan hal baru
Open mind for a different view
Buka pikiran untuk pemandangan baru
And nothing else matters
Dan yang lain tidaklah penting
IV
Never cared for what they do
Tak pernah peduli dengan apa yang mereka lakukan
Never cared for what they know
Tak pernah peduli dengan apa yang mereka tahu
But I know
Namun aku tahu
Back to I, IV, II, III, IV, I
Finally ,
Be True, Humble & Responsible
(x fake, identificative & manipulative )
Jadilah Sejati (sebagaimana nyatanya),
Rendah hati (sebagaimana harusnya) &
Bertanggung jawab (sebagaimana pastinya)
dengan kebijaksanaan akan penicsayaan keniscayaan
dalam keseimbangan harmonisasi kewajaran membumi
untuk keberimbangan transendensi kesadaran mendaki
bagi kecakapan, kelayakan & kewajaran
untuk direalisasi
Video Music : Two Steps From Hell - Victory (Battle Cry)
ts=4s Music makes you braver ? Musik membuat anda berani ?
dan matilah sebagai ksatria tanpa terpedaya kematian
Itulah persembahan kesejatian terbesar spesies manusia
dalam keberadaan, kesemestaan dan kesunyataan
sebagai pecinta kebenaran
bukan hanya demi kemegahan duniawi untuk kekuasaan semu ingin dipuja
bukan sekedar demi pengharapan surgawi untuk balasan kebaikan semata
bukan juga demi kebebasan tertinggi untuk kelayakan pemurnian belaka
karena memang demikianlah
equilibirium homeostatis interconnected
dalam Keselarasan Saddhamma
memang niscaya selalu terjadi dan akan terus terjadi
dari keazalian, hingga keabadian Kebenaran Sang Esa
Hyang Nyata, Hidup, Murni (triade : wujud-kuasa-kasih)
dalam mungkinnya keberadaan maupun ketiadaan diri
Semoga segalanya cukup bijaksana untuk memahami samsara permainan abadi kehidupan ini
Semoga segalanya mampu berbahagia untuk mengasihi konsekuensi interconnected logis yang terjadi
Semoga segalanya makin berdaya untuk melampaui dilemmatika amanah tanggung jawab pemeranan yang diterima
Amor Dei, Amor Fati
(Jika cinta Tuhan cintailah juga GarisNya.)
Dhammo have rakkhati dhammacarim
(Dharma kebenaran akan melindungi para penempuhNya )
Gate Gate Paragate Parasamgate .... Bodhi Svaha
(lampaui delusi apaya, sensasi surga, fantasi brahma ... murni terjaga, berjaga dan menjaga)
Appamadena Sampadetha
(berjuanglah untuk tidak lengah sebagai/selayak/selaras ariya)
Wei Wu Wei
(Just flow .... being totally conscious process ... action without actor & acting)
Que Sera Sera ... Pantha Rei
(Apapun yang terjadi terjadilah .... Biarlah semua mengalir apa adanya)
So,
inilah waktu kami untuk berhenti & melepas Que sera sera. Pantha Rei.
Apapun yang terjadi terjadilah. Biarkan semua mengalir apa adanya.
Gitu aja koq repot ...
nggak usah "meng-ada-ada" ("meng-ada" saja sudah susah)
dianggap selesai ya .... posting & sharing
silakan lengkapi sendiri (buang - revisi atau ... terserah )
MAAF JIKA ADA CONTENT BLOG / VLOG KAMI YANG MEMBUAT ANDA TIDAK BERKENAN
TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN , PERHATIAN & KUNJUNGANNYA
SALAM
Terakhir,
Semoga segalanya cukup bijaksana untuk memahami samsara permainan abadi kehidupan ini
Semoga segalanya mampu berbahagia untuk mengasihi konsekuensi interconnected logis yang terjadi
Semoga segalanya makin berdaya untuk melampaui dilemmatika amanah tanggung jawab pemeranan yang diterima
Well, apa yang sudah ditetapkan sudah cukup maksimal dijalankan, apa yang memang mampu dilakukan sudah cukup optimal dikerjakan, apa yang memang kebelum-fahaman/ ketidak-cakapan kami nyatanya toh juga sudah sejujurnya diungkapkan .... So, What's next ? Que Sera Sera ... Pantha Rei.
Penutup :
Semoga wabah corona setelah menjalankan tugasnya merehat sejenak kehebohan duniawi kita akan berlalu dan membuat kita lebih bijak dan bajik lagi dalam memandang perspektif kehidupan dan keabadian ini secara lebih meluas dan mendalam sehingga pribadi lebih terarah dan prilaku tidak lagi tranyakan karena mulai memandang dengan tidak picik /dangkal lagi.
Semoga semua makhluk berbahagia menerima segalanya, cukup bijaksana untuk tetap seimbang dan berimbang memberdayakan spiritualitas individualitas/ universalitas diri & lainnya dalam penempuhannya.
Kehidupan adalah episode Drama kosmik keabadian yang perlu kebijaksanaan agar senantiasa sadar terjaga dengan segala kemungkinan yang ada, mengembangkan keberdayaan kecakapan dan meningkatkan kebijaksanaan untuk setiap situasi dan kondisi yang terjadi ....segala kebajikan murni dijalani dan kelayakan wajar diterima sebagaimana adanya …. Menerima, mengasihi dan melampaui segalanya tanpa perlu lobha dan dosa (karena memang tiada yang perlu terlalu dilekati apalagi harus dibenci dalam 'dagelan' internal universal ini), tanpa perlu kesombongan dan kedengkian (karena walau berbeda dalam labeling /leveling keberadaannya segalanya berpadu setara bersama untuk melengkapi keragaman posisi pada mandala keabadian living kosmik yang sama), tanpa perlu avijja pembodohan diri dan asava pembodohan lainnya (karena akan senantiasa ada dampak impersonal transenden dari segala kecerobohan individual /pelanggaran universal yang personal imanen ) dalam kelanjutan permainan keabadian ini....bahkan jikapun akhirnya nanti ada kemungkinan mahapralaya total (seluruh mandala ini sirna karena sunyata keterjagaan atau bahkan niskala kebinasaan sentra yang meliputi segalanya). Setiap keakuan/kesombongan akan menjatuhkan, ketagihan/ ketamakan akan menjerat dan kekesalan/ kezaliman akan menghancurkan (walau mungkin bisa berakibat pada lainnya namun pastilah mengenai dirinya sendiri saat itu dan dampak karmik selanjutnya ) demikian pula sebaliknya.
inget penutup : http://teguhqi.blogspot.com/2014/07/pilpres-jokowi-2014.html
Baiklah, segenap idea tampaknya sudah tersingkap – seluruh kata tampaknya juga cukup terungkap. Sementara perjalanan kehidupan belum selesai , penjelajahan keabadianpun belum juga usai. Masih banyak pekerjaan yang tertunda, begitu banyak kegiatan yang belum dikerjakan. Saya kira tidak ada lagi yang perlu dikatakan walau masih banyak yang ingin dibicarakan. Adalah Haq untuk menyatakan seperlunya saja sesuai kehendakNya dari kemungkinan hak untuk mengatakan semua yang diinginkan belaka.
Jika ada kebaikan itu dari Tuhan karena Dialah sumber dari segala keberadaan, kebenaran dan keindahan yang Haq dimana setiap makhluknya hanya dapat memantulkan kemuliaanNya hanya sebatas keterbatasannya (Dimuliakan Tuhan Hyang Maha Sempurna di atas segalanya – sehingga tiada haq bagi kita untuk sedikitpun berbangga di hadapanNya). Jika ada kesalahan dalam artikel ini maka ini sepenuhnya kekhilafan saya dalam menafsirkan dan memantulkan pengertian dari pembelajaran keabadian yang diberikanNya dalam pemberdayaan kehidupan ini (Dan untuk itu izinkan saya istighfar dan mohon maaf atas kekurangan ini.)
Ya, Tuhan. Begitu luas dan dalamnya hikmah kebenaran ilmu-Mu (yang sangat transcendental, transrasional dan translingual – melampaui fananya keberadaan, terbatasnya penalaran dan jangkauan kebahasaan). Setiap saat keterbatasan intelek dan intuisi menjelajahi cahaya ilmu-Mu, Kau bukakan gerbang ilmu lainnya yang lebih luas untuk kembali dijangkau sebagai fakta, direngkuh dalam idea, dan diungkap dengkap kata. Dan demikian selalu berlanjut (walau memang harus diakui ada kegairahan jiwa yang ingin dewasa untuk berusaha menyibaknya dalam kegelisahan hati untuk merengkuhnya dalam mandala global idea pada keterbatasan akal untuk mengungkapkannya dalam rangkaian linear kata agar bisa dilaksanakan melalui tindakan nyata.)
(Well, tampaknya sebagaimana karya yang lain, artikel ini mungkin memang tidak akan pernah tuntas selesai walau deadline sudah habis dan diperpanjang terus – menerus ….. Jadi, yah, diterima, dimaklumi dan dianggap selesai saja. Gitu aja koq repot).
Wasalam.
No comments:
Post a Comment