HIKMAH DRAKOR
DRAKOR ? drakor My Roommate is a Gumiho = fantasi menjadi manusia yang manusiawi Jang Ki Yong as Shin Woo Yeo Lee Hye Ri as Lee Dam Kang Han Na as Yang Hye Sun Kim Do Wan as Do Jae Jin Bae In Hyuk as Gye Sun Woo
Episode 13 00:52:26,041 sd 00:56:21,531 : dialog roh gunung - lee dam
Kau tidak kenal takut. Kau bisa terluka. Aku tahu. Tapi aku tetap melakukannya. Aku harus bicara denganmu.Kenapa kau harus sangat mengganggunya? "Mengganggu"? Aku menjaganya dengan caraku sendiri. Kau ingin tahu rahasia yang tidak diketahui siapa pun? Bukan energi yang membuat Kelereng membiru. Dia butuh energi untuk meredakan rasa laparnya, tapi yang mengubah Kelereng membiru adalah hal lain. Apa maksudmu? (Tidak! Jae-jin!) [Kau harus menebak] [apa yang mengubah Kelereng membiru.] Mereka yang bukan manusia tidak tahu apa itu manusiawi. Aku ingin dia mengalaminya sendiri. Aku ingin dia tahu rasanya putus asa, terluka,dan bahagia. Seperti Hye-sun dahulu. Aku tidak mengerti maksudmu. Yang membuat Kelereng membiru adalah kemanusiaan. Kemanusiaan? Woo-yeo mungkin berpikir Kelereng akhirnya memberinya jawaban. setelah 1.000 tahun karena bertemu denganmu, tapi Kelereng-nya pernah membiru. [Saat dia menghadapi kematian orang pertama yang dia sayangi] [dan mempelajari apa itu kesedihan.] [Tapi dia memilih untuk menutup hatinya setelah itu,] [dan melewatkan kesempatan untuk mewujudkan impiannya.] [Lalu momen dia penasaran tentangmu,] Kau bisa kembali sekarang.[momen dia mengasihanimu,] [dan momen] [kau membangkitkan keinginannya untuk menjadi manusia kembali,] [Kelereng itu memberinya jawaban.] .. Jadi, aku ingin menstimulasinya. Aku membuatnya kesal. Aku membuatnya frustrasi. Aku menempatkannya dalam situasi yang tidak dia inginkan tempat dia tidak perlu memberimu Kelereng untuk mendapat energi, berpikir itu mungkin membantu. Aku selalu merasa kasihan kepadanya, dan masih sampai sekarang Kenapa kau tidak mengatakan ini kepadanya? Hanya karena kau tahu tujuanmu bukan berarti kau bisa ke sana. Lalu kenapa kau memberitahuku ini Karena kurasa kau mungkin bisa menemukan jalannya. Kau mau petunjuk? Petunjuk? [Beberapa orang melepas jaket mereka saat angin kencang,] [sementara beberapa melepas jaket saat matahari bersinar hangat.] Menurutmu Woo-yeo tipe apa? Apa yang kau... Apa? Ke mana dia pergi? Kau tidak bisa menghilang begitu saja setelah mengatakan itu. Pokoknya, yang perlu kulakukan hanyalah melepaskan jaketnya. transformasi melepat jaket untuk melampaui ? penolakan keberadaan semula atau pendambaan keberadaan berikutnya (ketersinggungan atau ketersentuhan ?)
Eps 16 00:35:41,798 sd 00:35:47,168 Dukungan Yang Hye Sun Kenapa kau tidak mencoba menjadi manusia saja? Jangan menyerah sampai akhir.
Ketulusan Lee Dam Eps 16 00:35:57,768 sd 00:36:05,998 Ini keputusan terakhir yang dia buat setelah hidup 1.000 tahun. Dia ingin kau bahagia, bahkan jika kau tidak mengingatnya sama sekali. /Nona Dam./ [Aku mengasihanimu dan akan mewujudkan keinginanmu.][Sebelum 1.000 tahun berlalu,] [sebelum kau menumbuhkan lebih dari sembilan ekor,] [jika kau bisa belajar bersabar,] [mencintai,] [berkorban,] [dan akhirnya menemukan alasan untuk hidup...] [Jika seseorang yang sangat ingin kau hidup menunggu...] Eps 16 00:37:59,428 Sd 00:38:15,438 Tidak. Aku tidak ingin melupakan satu momen pun. Meskipun aku harus patah hati selama sisa hidupku dan meskipun aku tidak bisa melihatnya lagi. term mengasihanimu ? harusnya menyayangimu (berkaitan dengan cinta .. mengasihi adalah dalam kesetaraan sedangkan mengasihani ... maaf ... terkesan picik merendahkan atau licik memanfaatkan ? see : Likrat Shabat di atas kelayakan Shin Woo Yeo Eps 16 00:39:44,862 sd 00:40:41,752 Apa kabar, Nona Dam? [Sebelum 1.000 tahun berlalu, sebelum kau menumbuhkan lebih dari sembilan ekor,] [jika kau bisa belajar bersabar,mencintai, berkorban,] [dan akhirnya menemukan alasan untuk hidup...] [Jika orang yang sangat ingin kau hidup menunggu,] [kau akan menjadi manusia.]
kelayakan menjadi manusia adalah karena kemanusiawiannya (kesabaran menerima, mengasihi /mencintai & mengorbankan keakuan diri / + penantian ? kejatuhan dari dimensi luhur atau kenaikan dari dimensi bawah (cuti citta kecenderungan menuju patisandhi vinana yang menarik ke kelayakan dimensi pribadi yang secara impersonal 'menginginkan' kehadirannya .... tingkatkan evolusi pribadi kelayakannya & harmoni dimensi pelayakannya bukan hanya demi kebaikan diri sendiri namun juga bagi kebaikan alam ini )
Monthly Magazine Home’ = lucu, wajar, alami ... tetapi ending-nya : sad or bad ? cast Kim Ji Suk as Yoo Ja Sung Jung So Min as Na Young Won Jung Gun Joo as Shin Gyeom Kim Won Hae as Choi Go ‘Monthly House’ editor-in-chief Chae Jung An as Yeo Eui Joo Editor Ahn Chang Hwan as Nam Sang Soon
DRAKOR ?
drakor My Roommate is a Gumiho = fantasi
menjadi manusia yang manusiawi
Jang Ki Yong as Shin Woo Yeo
Lee Hye Ri as Lee Dam
Kang Han Na as Yang Hye Sun
Kim Do Wan as Do Jae Jin
Bae In Hyuk as Gye Sun Woo
Episode 13 00:52:26,041 sd 00:56:21,531 : dialog roh gunung - lee dam
Kau tidak kenal takut. Kau bisa terluka.
Aku tahu. Tapi aku tetap melakukannya. Aku harus bicara denganmu.Kenapa kau harus sangat mengganggunya?
"Mengganggu"? Aku menjaganya dengan caraku sendiri. Kau ingin tahu rahasia yang tidak diketahui siapa pun? Bukan energi yang membuat Kelereng membiru. Dia butuh energi untuk meredakan rasa laparnya, tapi yang mengubah Kelereng membiru adalah hal lain.
Apa maksudmu? (Tidak! Jae-jin!)
[Kau harus menebak] [apa yang mengubah Kelereng membiru.] Mereka yang bukan manusia tidak tahu apa itu manusiawi. Aku ingin dia mengalaminya sendiri. Aku ingin dia tahu rasanya putus asa, terluka,dan bahagia. Seperti Hye-sun dahulu.
Aku tidak mengerti maksudmu.
Yang membuat Kelereng membiru adalah kemanusiaan.
Kemanusiaan?
Woo-yeo mungkin berpikir Kelereng akhirnya memberinya jawaban. setelah 1.000 tahun karena bertemu denganmu, tapi Kelereng-nya pernah membiru. [Saat dia menghadapi kematian orang pertama yang dia sayangi] [dan mempelajari apa itu kesedihan.] [Tapi dia memilih untuk menutup hatinya setelah itu,] [dan melewatkan kesempatan untuk mewujudkan impiannya.] [Lalu momen dia penasaran tentangmu,] Kau bisa kembali sekarang.[momen dia mengasihanimu,] [dan momen] [kau membangkitkan keinginannya untuk menjadi manusia kembali,] [Kelereng itu memberinya jawaban.] .. Jadi, aku ingin menstimulasinya. Aku membuatnya kesal. Aku membuatnya frustrasi. Aku menempatkannya dalam situasi yang tidak dia inginkan tempat dia tidak perlu memberimu Kelereng untuk mendapat energi, berpikir itu mungkin membantu. Aku selalu merasa kasihan kepadanya, dan masih sampai sekarang
Kenapa kau tidak mengatakan ini kepadanya?
Hanya karena kau tahu tujuanmu bukan berarti kau bisa ke sana.
Lalu kenapa kau memberitahuku ini
Karena kurasa kau mungkin bisa menemukan jalannya.
Kau mau petunjuk?
Petunjuk?
[Beberapa orang melepas jaket mereka saat angin kencang,] [sementara beberapa melepas jaket saat matahari bersinar hangat.] Menurutmu Woo-yeo tipe apa?
Apa yang kau... Apa? Ke mana dia pergi? Kau tidak bisa menghilang begitu saja setelah mengatakan itu. Pokoknya, yang perlu kulakukan hanyalah melepaskan jaketnya.
transformasi melepat jaket untuk melampaui ?
penolakan keberadaan semula atau pendambaan keberadaan berikutnya (ketersinggungan atau ketersentuhan ?)
Eps 16 00:35:41,798 sd 00:35:47,168
Dukungan Yang Hye Sun
Kenapa kau tidak mencoba menjadi manusia saja? Jangan menyerah sampai akhir.
Ketulusan Lee Dam
Eps 16 00:35:57,768 sd 00:36:05,998
Ini keputusan terakhir yang dia buat setelah hidup 1.000 tahun. Dia ingin kau bahagia, bahkan jika kau tidak mengingatnya sama sekali.
/Nona Dam./
[Aku mengasihanimu dan akan mewujudkan keinginanmu.][Sebelum 1.000 tahun berlalu,] [sebelum kau menumbuhkan lebih dari sembilan ekor,] [jika kau bisa belajar bersabar,] [mencintai,] [berkorban,] [dan akhirnya menemukan alasan untuk hidup...] [Jika seseorang yang sangat ingin kau hidup menunggu...]
Eps 16 00:37:59,428 Sd 00:38:15,438
Tidak. Aku tidak ingin melupakan satu momen pun. Meskipun aku harus patah hati selama sisa hidupku dan meskipun aku tidak bisa melihatnya lagi.
term mengasihanimu ? harusnya menyayangimu (berkaitan dengan cinta .. mengasihi adalah dalam kesetaraan sedangkan mengasihani ... maaf ... terkesan picik merendahkan atau licik memanfaatkan ? see : Likrat Shabat di atas
kelayakan Shin Woo Yeo
Eps 16 00:39:44,862 sd 00:40:41,752
Apa kabar, Nona Dam?
[Sebelum 1.000 tahun berlalu, sebelum kau menumbuhkan lebih dari sembilan ekor,] [jika kau bisa belajar bersabar,mencintai, berkorban,] [dan akhirnya menemukan alasan untuk hidup...] [Jika orang yang sangat ingin kau hidup menunggu,] [kau akan menjadi manusia.]
kelayakan menjadi manusia adalah karena kemanusiawiannya (kesabaran menerima, mengasihi /mencintai & mengorbankan keakuan diri / + penantian ? kejatuhan dari dimensi luhur atau kenaikan dari dimensi bawah (cuti citta kecenderungan menuju patisandhi vinana yang menarik ke kelayakan dimensi pribadi yang secara impersonal 'menginginkan' kehadirannya .... tingkatkan evolusi pribadi kelayakannya & harmoni dimensi pelayakannya bukan hanya demi kebaikan diri sendiri namun juga bagi kebaikan alam ini )
Monthly Magazine Home’ = lucu, wajar, alami ... tetapi ending-nya : sad or bad ?
cast
Kim Ji Suk as Yoo Ja Sung
Jung So Min as Na Young Won
Jung Gun Joo as Shin Gyeom
Kim Won Hae as Choi Go ‘Monthly House’ editor-in-chief
Chae Jung An as Yeo Eui Joo Editor
Ahn Chang Hwan as Nam Sang Soon
Episode 5 00:53:02,477 sd 00:54:46,097 = pernyataan yoo ja seong The world will be tougher on you. If you do something well, they’ll be suspicious or envious. If you do something bad, they’ll criticize your environment. But you still have to live the best you can.
Asal sedikit berusaha, anak bisa bertumbuh di lingkungan yang lebih baik. Orang yang tidak tahu hanya akan rugi. Dunia hanya akan membantu orang yang punya persiapan. Tunggu sebentar. Hidupmu mungkin akan lebih sulit dari orang lain. Asal kamu sedikit berhasil, kamu akan menerima keraguan dan iri yang tak beralasan.Tapi jika tidak berhasil, orang-orang akan menyalahkan lingkungan tempat tinggalmu. Meskipun begitu, kamu tetap harus berusaha hidup dengan tegar. Gyelong terakhir di Korea adalah aku. Semoga kamu bisa melebihi aku, menjadi Gyelong terakhir. Mungkin kata-kata ini sulit dimengerti olehmu. Pokoknya, tumbuh sehatlah terlebih dulu. Tumbuh sehat. Meskipun kata-katanya sedikit tak berperasaan, tapi dia sengaja datang untuk mengatakan ini padaku. Aku sangat berterima kasih padanya. Kata-katanya juga tidak salah.Maka dari itu...Bisa bantu aku memberikan ini padanya? Aku menjahitnya sendiri.Tidak tahu dia menyukainya atau tidak. Baik.
plus :
People only see what they want to, but a photo records every single thing. it saw in the same time and place. mata orang hanya melihat apa yang ingin dilihatnya. Tapi foto bisa merekam keseluruhan dari suatu tempat di waktu yang sama Eps 13 00:24:33,596 sd 00:24:44,236 = kutipan Na Young Won Eps 13 01:00:23,365 sd 01:00:32,345 = kesadaran Shin Gyeom mata orang hanya melihat apa yang ingin dilihatnya. Tapi foto bisa merekam keseluruhan dari suatu tempat di waktu yang sama. trigger drakor not musics, seeker ? finally well cara pandang paradigma impersonal reality yang tidak konseptual kesadaran nivritti negative tetapi kontekstual kewajaran holistics .... solution x solace ! bukan hanya mandala nibbana tetapi samsara juga perlu ariya dhamma bukan hanya demi evolusi pribadi namun juga bagi harmoni dimensi (paradigma Impersonal Reality Panentheistics dalam keberimbangan kebijaksanaan demi keberdayaan yang meniscayakan kesedemikianan untuk keseluruhan )
Episode 5 00:53:02,477 sd 00:54:46,097 = pernyataan yoo ja seong
The world will be tougher on you.
If you do something well, they’ll be suspicious or envious.
If you do something bad, they’ll criticize your environment.
But you still have to live the best you can.
Asal sedikit berusaha, anak bisa bertumbuh di lingkungan yang lebih baik. Orang yang tidak tahu hanya akan rugi. Dunia hanya akan membantu orang yang punya persiapan.
Tunggu sebentar.
Hidupmu mungkin akan lebih sulit dari orang lain. Asal kamu sedikit berhasil, kamu akan menerima keraguan dan iri yang tak beralasan.Tapi jika tidak berhasil, orang-orang akan menyalahkan lingkungan tempat tinggalmu. Meskipun begitu, kamu tetap harus berusaha hidup dengan tegar.
Gyelong terakhir di Korea adalah aku. Semoga kamu bisa melebihi aku, menjadi Gyelong terakhir. Mungkin kata-kata ini sulit dimengerti olehmu. Pokoknya, tumbuh sehatlah terlebih dulu. Tumbuh sehat.
Meskipun kata-katanya sedikit tak berperasaan, tapi dia sengaja datang untuk mengatakan ini padaku. Aku sangat berterima kasih padanya. Kata-katanya juga tidak salah.Maka dari itu...Bisa bantu aku memberikan ini padanya? Aku menjahitnya sendiri.Tidak tahu dia menyukainya atau tidak.
Baik.
plus :
People only see what they want to, but a photo records every single thing. it saw in the same time and place.
mata orang hanya melihat apa yang ingin dilihatnya. Tapi foto bisa merekam keseluruhan dari suatu tempat di waktu yang sama
Eps 13 00:24:33,596 sd 00:24:44,236 = kutipan Na Young Won
Eps 13 01:00:23,365 sd 01:00:32,345 = kesadaran Shin Gyeom
mata orang hanya melihat apa yang ingin dilihatnya. Tapi foto bisa merekam keseluruhan dari suatu tempat di waktu yang sama.
trigger drakor not musics, seeker ?
finally
well cara pandang paradigma impersonal reality yang tidak konseptual kesadaran nivritti negative tetapi kontekstual kewajaran holistics .... solution x solace !
bukan hanya mandala nibbana tetapi samsara juga perlu ariya dhamma bukan hanya demi evolusi pribadi namun juga bagi harmoni dimensi (paradigma Impersonal Reality Panentheistics dalam keberimbangan kebijaksanaan demi keberdayaan yang meniscayakan kesedemikianan untuk keseluruhan )
What a
relief. Thanks for making the video. It is really better, sweeter and wiser
than the original one.sungguh
melegakan. Terimakasih untuk membuat(mengedit?) video tsb. Ini sungguh-sungguh
lebih baik, lebih manis (indah) & lebih indah daripada yang asli.
(mungkin ) kata Blaise Pascal ? : hati memiliki logika sendiri .... yang walau naif namun lebih luas menjangkau dalam keesaan ketimbang rasio ... mencuri hikmah via keharuan empati kosmik akan esensi kemurnian kedalaman seperti reversed inference logika rasio, seeker ? sayang .. macet./ buntu./ balik (kesal?)hehehe ... inilah payah & parahnya kepekaan tanpa keahlian (perlu keberimbangan kesedemikianan bukan pengharapan kesempurnaan). Kami memang agak jarang menggunakan tantien hati hadaya vathu (mental blocking arogansi intelektual?) karena membawa bom waktu emosi yang bisa meledak mendadak memang sangat meresahkan walau faham itu memang harus dilampaui bukan hanya untuk kedewasaan psikologis namun juga pencerahan spiritual. Kebenaran impersonal yang meng-Esa ini walau sulit dikatakan namun memang bisa 'dirasakan' (terhayati > terfahami .... susah, ya?) jika kejujuran nurani kosmik impersonal dibiasakan dan peleburan empati deitas personal dilakukan. (tetap menjaga kesadaran tetap holistik attentif reseptif asertif & proaktif tidak terbawa neurotik untuk sensitif / reaktif / kompulsif / agressif ?). Kemarahan (walau tulus sekalipun & mungkin berguna bagi kebaikan lainnya) tetaplah kebodohan (yang merugikan antahkarana diri sendiri secara impersonal).Walau drakor serial 16 episodes Monthly Magazine Home ini underrated (?) namun sangat menarik alur pemeranannya ... terkadang membuat kita tersenyum karena kekocakannya yang wajar terkadang bikin baper juga secara alami. Sayang ... agak mengambang (mengecewakan fan ?) pada akhir kisahnya. Video di atas bukan tayangan resmi JTBC namun hasil editing kreasi alternatif kisah yang ideal (klise) fan harapkan .... dan sejujurnya walau mungkin terasa agak kekanakan dalam memaksakan harapan namun demikianlah sebaiknya alur kisahnya secara logika, etika & normanya tanpa mengurangi rasa hormat atas usaha / idea episode resminya.why the real ? dari cacat logika : 3 tahun punya rumah atau hanya dialog persuasi transaksional bisnis ? ( trick hambar ?) just building a house not a home ?untuk cacat etika : jika dinding besi topeng persona self mechanism defence keakuan runtuh dan emosi telah tumbuh menjadi cinta yang autentik dan kembali murni dia akan mengesa menjadi kasih universal yang akan bisa menerima apapun juga (bahkan pengkhianatan sekalipun apalagi hanya salah sangka dan telah faham belaka akan kemalangan lainnya). Pemutusan hubungan sefihak Na Young Won terhadap Yoo Ja Sung agak paranoid ? keperwiraan, kesungkanan atau pembalasan ?akan cacat norma ? : marriage / family seperti rekan mereka (agak lebai untuk modern life style korea / kubangan duniawi bagi mistisi pertapa ?). keberadaan, peradaban & keberadaban manusia akan hilang jika 'orang baik' selfishly meninggalkan tanggung jawab melestarikan kebersamaannya (samen leven ... celibate ?) Kesetiaan adalah hal utama yang akan ditempa dalam keluarga (sesungguhnya kita mencintai & mengasihi mikrokosmik/makrokosmik diri / Diri melalui media/figur lainnya .... Segalanya sesungguhnya tercipta dalam, dari dan untuk Cinta itu sendiri ... dalam lautan impersonal Subyeknya bukan sekedar antara gelembung personal obyeknya ..
Quote theme berkesan yang disampaikan : as long as there's love, any house can be home = sepanjang ada cinta , segala bangunan hunian selalu akan dapat menjadi rumah kehidupan yang tepat.Good Quote untuk ini juga Well, di WAG posting ini marak & umum sekali diposting. Sesungguhnya bukan hanya segalanya datang dari dan kembali kepada keIlahian yang sama namun dalam setiap detik dan detak kehidupan kita senantiasa berhadapan denganNya ... dalam pengetahuanNya..Pertanyaan krusialnya adalah pada level keilahian yang mana kita nanti masih akan berada ? .... bukankah bukan hanya alam dunia & barzah petta (masih lama hingga kiamat?) , alam neraka & surga (nanti juga akan pralaya ?) , bahkan level nibbana & samsara ada dalam wilayahNya ?
as long as there's love, any house can be home = sepanjang ada cinta , segala rumah hunian (dimensi) akan menjadi rumah yang tepat (bagi evolusi)Good Quotes !Selama ada harmoni kesadaran dimensi di segalanya , segala dimensi mandala akan selalu menjadi media yang tepat bagi setiap pribadi untuk berevolusi Sadari kasih Tuhan dimanapun itu juga sebagaimana kelayakan yang memang demikian selayaknya/diterima & sewajarnya disyukuri (disabari jika dianggap negative oleh keakuan/kemauan .... itu adalah cara adil. arif & asih Impersonal Transenden kepada setiap laten deitas segalanya jika kita memandangnya secara holistik obyektif tidak sekedar subyektif personal demi kenyamanan wilayah harmoni dimensi dan pemantapan proses evolusi pribadi berikutnya )
Kembali ke MMH sebetulnya kami hanya iseng saja melihatnya .... sambil mencari inspirasi referensi spiritual yang mungkin belum terjelajahi selama ini atau sekedar menghalau galau menghabiskan waktu menghibur diri kami mendapatkannya justru pada saat episode telah mencapai episode 13. (untuk my roommate gumiho sejak awal karena kami memang suka cerita fantasi untuk menambah perspektif keilmuan ) dan kemudian mendownload episode sebelumnya dan menunggu episode sisa berikutnya hingga akhir. Ini quotes yang membuat kami tersentak saat itu & tersentuh secara empati kosmik manusiawi setelah memahami rangkaian kisah sebelumnya + selanjutnya .
Eps 13 00:58:33,615 sd 00:59:09,805 Loving someone and being loved... I know that it's a huge joy in life. I know it's the reason to live. I know that well. I guess I'm suffering because I know that. A bastard like me. shouldn't have known such joy at all. Tapi, kenapa mencintai dan dicintai seseorang, adalah hal paling menyenangkan di dunia. Kenapa ia juga adalah alasan orang terus bertahan hidup. Aku juga tahu jelas. Justru karena mengerti, makanya aku begitu sedih. Orang sepertiku (bastard = 'bajingan'?), tidak seharusnya mengerti hal itu seumur hidupku. Aneh juga ... mengapa ini selalu terjadi. Sebagai rasional seeker bukan emotional seeker harusnya jalur curiosity (kepenasaran) perspektif filosofi yang kami utamakan dan bukan kegelisahan karena ketersentuhan romantisme 'picisan' (?) semacam ini. Toh script writer sesungguhnya telah membentangkan solusi pemecahan tersebut dalam rhetorika melingkar melalui alur pemeranan tokoh lain (Yeo Eui Joo & Nam Sang Soon ) tentang kepercayaan, keberbaikan hingga komitmen pernikahan membina keluarga hidup berumah-tangga (tidak sekedar berrumah-tinggal ... real home not just house) bukan sekedar tentang pemujaan cinta personal namun juga penerimaan universal dan kewajaran eksistensial untuk kemudian seharusnya dilakukan tokoh utama (Yoo Ja Sung & Na Young Won) pada waktu berikutnya jika episode terus berlanjut. Lagipula di akhir episode juga ada pesan kasih untuk berbagi bersama lainnya (kriteria rumah bagus ?). Plotnya secara ideal (?) mungkin agak kacau (disengaja?) tetapi diakhir tampak mengarah kepada yang jauh lebih jauh & luas. Ah.... entahlah drakor memang asyik (menyentuh ringan & wajar ke kedalaman tidak menyingggung secara kasar dengan menggurui /menghakimi atau vulgar dalam kekonyolan mentertawakan dengan perendahan lainnya di permukaan) namun demikian umumnya sebagaimana entertain lainnya cenderung profan (kebiasaan tercela berprasangka mencela lho, seeker - araogansi intelectual yang cynical meninggi dalam mengamati ?) E13. 00.56.43.470 =Semoga harapan mereka bisa terwujud suatu hari nanti Ya, Tuhan ... kejujuran Kasih Impersonal apalagi yang hendak Kau singkap dalam memperluas cakrawala pemahaman bagi kesadaran akan perjalanan yang harus ditempuh dalam keabadian hidup ini. Tampaknya ini akan menjadi kebijaksanaan impersonal reality baru yang lebih utuh tidak dengan penyangkalan nivritti negative untuk selfless beralienasi transenden ataupun sekedar pravritti selfish perjalanan kewajaran manusia immanen biasa kebanyakan yang kita lakukan selama ini ... penghayatan untuk merengkuh & direngkuh keseluruhan. Susah juga penggambarannya, ya ? Namun kemudian mengapa jadi kembali ingat novel Siddharta Herman Hesse , dsb tentang paradoks realitas fenomena kesedemikianan ini. ..... semakin jelas terlihat desain kosmik ini namun mengapa jadi sangat susah menyatakannya ? Well, harusnya sudah cukup selesai logika akal mengikuti kata hati .... Repot juga menuntaskan frame work posting ini jika arus batin selalu spontan menyusahkan diri (agar posting tetap logically terstruktur sesuai triade paradigma semula). Apa kerangka berfikir harus disesuaikan lagi ? Mbuh ... lah, hehehe. ya .... self term holistik avritti (mengesa dalam keseluruhan tanpa terdelusi dualitas ) bukan lagi selfless (kesucian alienasi nivritti negative penyangkalan = meniadakan keakuan karena kontradiktif dengan tanggung jawab eksistensialitas harmoni dimensi eksternal sebagai figur personal ) apalagi selfish (keliaran pravritti postiif perayaan = mengumbar keakuan karena kontraproduktif dengan tanggung jawab transendentalitas evolusi pribadi internal sebagai zenka impersoanal) .....!!!! tampaknya memang demikian reversed inference perkembangan tepatnya tantien rasio ke tantien hati ..... setelah itu ke tantien terakhir pusat, seeker ? kesedemikianan keseluruhan segalanya ..... tiada yang tercela , tiada yang tak tercela , tidak ada yang perlu tercela dalam proses tanazul taraqi ini. tak perlu mencela karena memang tidak ada yang perlu dicela dalam desain sempurna kosmik ini ..... sempurna pada awalnya hingga akhirnya (romantika pelangi yang dinamis antara kewajaran penyesatan & kesadaran pencerahan, kebahagiaan & penderitaan , kemasih-bodohan & kesudah-fahaman, etc etc etc bagaimana lagi, nih ? kalau mau maju & baik .... terpaksa harus lebih kontekstual tidak lagi konseptual seperti sebelumnya. malu & ragu karena idea ini baru (asimptot gnosis wisdom sepanjang zaman pada kesadaran di akhir yuga atau awal kalpa ?)... sungkan & riskan karena harus berbenturan dengan konsep yang disakralkan dulu sebelum kebijaksanaaan keseluruhan telah utuh difahami sepenuhnya dan secara bijaksana baru bisa diterima. Ini tidak menyimpang sama sekali dari bahasan sebelumnya namun dengan cara pandang yang lebih luas kita justru akan menerima kesedemikianan ini dengan lebih benar, bijak dan bajik.
JUST ORDINARY PEOPLE tatu - Didi Kempot : opo aku salah yen aku cerito opo anane apa saya salah jika saya harus menceritakan apa adanya
PARADIGMA IMPERSONAL REALITY KeBuddhaan hanya bisa direalisasi sebagai manusia ? Dibalik ke’pekok’an & ke’heboh’an persona pemeranan keberadaan manusia ada kepolosan & ketulusan yang akan membimbing & mengarahkan kemanusiawian mereka kembali kepada kemurnian & keilahian mandala ini dengan kesadaran & dalam kewajaran (evolusi pribadi + harmoni dimensi) memahami prinsip keesaan = memandang kesedemikianan dalam keseluruhan kedewasaan pencerahan untuk menerima kenyataan, mengasihi kesedemikianan & melampaui keseluruhan. Konsep : 1. Be Realistics : kefahaman perspektif kesedemikianan yang menyeluruh 2. To Realize : kesadaran integritas untuk tulus menuju pemurnian kesejatian 3. of Real : kelayakan pencapaian yang sesuai bukan candu memabukan untuk perubahan bukan racun mematikan bagi keberadaan namun spirit bagi kedewasaan pencerahan mulai dari diri di sini saat ini dengan paradigma cara pandang bijak tidak sekedar idea pandang impersonal reality memperluas tanpa melepas menempuh tiada menjauh Gnosis Kosmik Impersonal Reality Panentheistics bagi Zenka Pembumi bukan/ TIDAK HANYA Ariya Samana ? ini harus hati-hati karena bukan hanya akan menyinggung diri sendiri (peran eksistensial penganut agama 'langit'?) namun juga lainnya (maaf, Einstein & Dalai Lama ... termasuk Buddhisme) Well secara tersirat kami rasa anda sudah cukup tanggap dari uraian rhetorika melingkar kami selama ini Kearifan, keahlian, keuletan, kebaikan, kesucian, keutuhan …. What’s next ? FOR PUBLIC SEEKERS Gnosis Kosmik Impersonal Reality Panentheistics bagi Zenka Pembumi JUGA Ariya Samana ?
Senantiasa ada hikmah kebenaran dari setiap kenyataan yang terjadi. Ini kami ungkapkan dengan tanpa niatan sedikitpun sebagai refleksi sikap apatis (tidak tanggap atas suasana actual dan nuansa mental yang ada) apalagi memperkeruh dan memanfaatkan keadaan demi kepentingan eksistensial diri. Seorang mistisi modern Vernon Howard ada menyatakan penderitaan adalah cara alam untuk menyadarkan kepada kita untuk kembali hidup sejati sebagaimana amanah keberadaan ini harusnya. Penderitaan yang dirasakan cukup ekstrem terkadang bisa menjadi shock theraphy yang lebih meningkatkan attensi perhatian kita yang cenderung kurang begitu responsive terlenakan keberadaan diri yang relative tampak biasa saja (kemampuan bertahan atas kesengsaraan yang wajar walaupun terkadang dengan keterpaksaan untuk ikhlash menerima).Ada yang kurang tepat dari diri kita dalam mensikapi dan bereaksi sebelumnya (mengumbar keinginan untuk memperoleh kebahagiaan dan meradang kekesalan kala belum merasa cukup/layak dalam mendapatkan) sehingga cara kita menjalani kehidupan ini menjadi tidak bijak dalam memandang secara obyektif Realitas kebenaran dibalik fenomena kenyataan yang ada. Corona yang hadir sebagai media pembelajaran kehidupan dipandang sebagai teror yang mencemaskan tampaknya cukup mampu merobek topeng semu dari kebodohan naif dan pembodohan liar kita selama ini atas keberadaan penderitaan yang kita tutupi dalm selimut kebahagiaan. Ada dukkha tersirat dalam drama kosmik samsara ini ... perlu panna kebijaksanaan bukan hanya untuk menghadapi namun melampauinya mungkin itu makna tersirat dibalik senyum holistik sita hasitupada rupang kebuddhaan atas kesedemikian homeostatis dari delusi living kosmos mandala advaita ini. Walau dalam label eksistensial saya sesungguhnya bukanlah Buddhist (atribut keberadaan lahir /hadir eksistensial yang digariskan kehidupan saat ini) namun saya harus mengakui sangat interest pada Buddhisme. Ada keunikan yang menarik dari arus Uncommon Wisdom pandanganNya sebagai Dhamma Kosmik yang tidak mudah menyatakannya sebagai agama biasa tidak juga bahkan mistik esoteris. Buddha menyatakan kehidupan ini tidak pasti namun kematian ini pasti namun sayangnya kita manusia sebagian besar tak tercerahkan dan menjadikan alam apaya seakan rumah baginya (semakin terjebak dalam keterlelapan mimpi chaotik samsara bukan nibbana keterjagaan sebagai ariya sebagaimana seharusnya) dikarenakan notion pandangan, frekuensi kecenderungan dan konsekuensi tindakannya. Keberadaan sebagai manusia di mayapada dunia ini memang tidaklah seindah surga Devata kamavacara atau semulia jhana moksha para Brahma, namun demikian walaupun tidaklah sekondusif wilayah antara suddhavasa tetapi keberadaan mediocre ini justru bisa menjadi effektif bagi pertumbuhan dan perkembangan spiritualitasnya jika cukup reseptif menghayati, menjalani dan melampauinya secara benar , sehat dan tepat … tidak hanyut dalam arus eksistensi namun tidak juga teralienasi.enantiasa ada hikmah kebenaran dari setiap kenyataan yang terjadi. Ini kami ungkapkan dengan tanpa niatan sedikitpun sebagai refleksi sikap apatis (tidak tanggap atas suasana actual dan nuansa mental yang ada) apalagi memperkeruh dan memanfaatkan keadaan demi kepentingan eksistensial diri. Seorang mistisi modern Vernon Howard ada menyatakan penderitaan adalah cara alam untuk menyadarkan kepada kita untuk kembali hidup sejati sebagaimana amanah keberadaan ini harusnya. Penderitaan yang dirasakan cukup ekstrem terkadang bisa menjadi shock theraphy yang lebih meningkatkan attensi perhatian kita yang cenderung kurang begitu responsive terlenakan keberadaan diri yang relative tampak biasa saja (kemampuan bertahan atas kesengsaraan yang wajar walaupun terkadang dengan keterpaksaan untuk ikhlash menerima).Ada yang kurang tepat dari diri kita dalam mensikapi dan bereaksi sebelumnya (mengumbar keinginan untuk memperoleh kebahagiaan dan meradang kekesalan kala belum merasa cukup/layak dalam mendapatkan) sehingga cara kita menjalani kehidupan ini menjadi tidak bijak dalam memandang secara obyektif Realitas kebenaran dibalik fenomena kenyataan yang ada. Corona yang hadir sebagai media pembelajaran kehidupan dipandang sebagai teror yang mencemaskan tampaknya cukup mampu merobek topeng semu dari kebodohan naif dan pembodohan liar kita selama ini atas keberadaan penderitaan yang kita tutupi dalm selimut kebahagiaan. Ada dukkha tersirat dalam drama kosmik samsara ini ... perlu panna kebijaksanaan bukan hanya untuk menghadapi namun melampauinya mungkin itu makna tersirat dibalik senyum holistik sita hasitupada rupang kebuddhaan atas kesedemikian homeostatis dari delusi living kosmos mandala advaita ini. Walau dalam label eksistensial saya sesungguhnya bukanlah Buddhist (atribut keberadaan lahir /hadir eksistensial yang digariskan kehidupan saat ini) namun saya harus mengakui sangat interest pada Buddhisme. Ada keunikan yang menarik dari arus Uncommon Wisdom pandanganNya sebagai Dhamma Kosmik yang tidak mudah menyatakannya sebagai agama biasa tidak juga bahkan mistik esoteris.1
CURHAT JFS menjadi manusia yang manusiawi LIMBAH MUSIK 20122020 Sungguh, ini adalah 'pembiasaan?' latihan mudita bersimpati karena penghargaan dan demi pengharapan kebaikan bagi semua (terutama para Neyya Saddhamma). Semoga tidak ada noda asava cetana kehendak internal kedengkian/ keirian hati dalam penempuhan & pencapaiannya. Kalaupun ada itu adalah karena kebodohan internal yang memang seharusnyalah kami tanggung jikapun kemudian terlontar dalam celaan & hasutan malah akan jadi pembodohan eksternal apalagi jika lebih dari itu ... wah, konyol bin pekok parah bin payah. Kami sedapat mungkin berusaha untuk tidak akan membuat belenggu penjerat/ penyesat kepada lainnya dan tidak akan juga membuat bumerang pemenggal bagi diri sendiri. Jika tidak mampu membuat kenyamanan surgawi di bumi agar demikian juga sepantasnya yang diterima di sana kelak tak akan kami buatkan neraka yang membakar diri sendiri apalagi lainnya (walau tahu juga caranya, hehehe.) Perangkap motif tersirat jika memang tiada dusta ? ini bukan kelicikan politis yang memanfaatkan walau mungkin kepicikan gnosis(?) dalam memotivasi referensi untuk realisasi pencapaian nirodha samapatti neyya (x doa ratana sutta , konsultan tuhan dengan munajat muhabala ?) untuk atasi corona ? Pasupathi Shiva ... menghargai kesetaraan hidup (So, atasi dengan herd immunity, healthy style, etc). Asumsi analisis prediktif kami adalah Nirodha samapatti paska pelayakan kemurnian spiritual merupakan satu alternatif lompatan pencerahan semua dimensi (gotrabu atas anuloma) .. walau tampaknya memang tetap sebatas bagi dampak karmik evolusi pribadi tidak directly memiliki effek kosmik bagi semuanya (atasi bencana corona, jelasnya gitu, bro /sis ?) Well, harusnya sekarang sudah cukup kuat pondasi paradigma spiritualitas Saddhamma untuk melangkah ke unit berikutnya. Berikut hanya curhat pribadi .. bisa dilewati Atau mungkin ... walaupun banyak input data lama ditegaskan & data baru diberikan, namun tampaknya struktur paradigma sudah kacau menyimpang dari rencana semula (sejak 10102020 ?) . Perlu publish posting baru yang lebih fresh & direct ... Pedoman Praktis Panduan Pribadi (inget nostalgia P4 zaman orba dulu ? ) Parama Dharma diri hingga kini yang belum pasti (apalagi terbukti , dijalani saja belum ... cuma teori doang, bro/sis) dan karenanya senantiasa perlu revisi terus menerus. Yaa, minimal 5 faktor bagi perjalanan hidup di semua dimensi keabadian (Realisasi kesadaran, kecakapan, kemapanan, kearhatan? & kewajaran sebagai transformasi ekuivalen paradigma semula kearifan, keahlian, keuletan, kebaikan dan kesucian ) .... Well, dicoba jika tidak tuntas lagi seperti biasanya direhat lagi atau dianggap selesai saja dan lanjutkan sendiri saja, ya ? Just for Cruiser ( not for Believer )... Hanya untuk (masukan pemberdayaan) para penjelajah bukan untuk dipercaya orang yang hanya asal percaya (begitu saja). Sebelumnya terima kasih mengapresiasi fasilitas yang diberikan internet (blogger, youtube, google, Archive,org, dll) atas ketersediaan media katarsis pribadi terutama di masa galau corona saat ini. Dan para reader pembaca yang tetap setia, rahasia dan penuh kearifan/kebaikan mengikuti sharing "kutu loncat' ini (dengan tanpa memberi komentar apalagi gangguan apapun juga walau kami baca ulang wacananya bukan hanya tidak jelas namun memang sakau, kacau dan galau , hehehe ) ... dst dsb dll. (anggap ... sudah selesai ... gitu aja koq repot. Hidup sudah sulit malah dibikin ribet ) 21122020 : Just for Cruiser / True Seeker( not for Believer ). ... satu dua minggu libur akhir tahun semoga bisa selesai untuk sambut tahun baru 2021 dengan nuansa baru (beda?). Tapi nggak janji, lho (supaya bisa tak menepatinya dengan tanpa meninggikan kemuliaan diri dengan memanipulasi kemuliaan namaNya ?) Formulasi taktis pemberdayaan Untuk sementara, sebagai manusia di dunia (peran untuk alam lain menyesuaikan situasi/kondisi/dimensi .... jujur saja belum tahu ; maklum level masih dihetuka padaparama : jangankan samma samadhi , racut piknik mandiri ke alam lain /iddhi parihariya rendah/ sederhana ?/saja nggak bisa ... mungkin nanti jika sudah mati bisanya dan riset lagi , hehehe. ( jadi petta di barzah eteris seperti lainnya ... ya , tidak mengapa diterima saja jika demikian kelayakannya ) Sial, stuck (macet) lagi my flowing inspiration .... ( sebelumnya masih belum tuntas apalagi lanjutnya ) .... padahal doping sudah lebih dari cukup (sudah sesak dada karena banyak rokok, sebah lambung karena kombor kopi dan telinga hampir pekak karena dengar musik walau cuma penikmat pasif saja, hehehe ..) rehat lagi.… Just a pretending liar (hanya pendusta munafik) ? maybe… mungkin. Dalam keterbatasan level yang memang demikian adanya (dihetuka padaparama?), kami tidak perlu malu mengakui dan ragu menyatakan ada benarnya juga. Well, bukan apriori kesemuan (musik ratapan?) sebagaimana yang mungkin diperkirakan para Neyya/ Yogi mistik di permukaan namun empati keharuan yang kami gunakan untuk memicu intuisi 'logika' hati hidup (maunya sih insight 'logika' pusat juga ... apadaya, hehee ). Kami bukanlah orang suci yang ‘genius’ sehingga karenanya memang perlu ‘cerdik’ (cerdas namun agak licik ? bukan gaya pakar apa yang mudah dibikin sukar menakjubkan di permukaan , ini yang sukar diusahakan mudah sederhana dalam kebersahajaan ... guyon) menggunakan cara itu untuk menggapai idea yang susah dicapai dengan intelek logika akal biasa (mencuri hikmah ?). Well, dengan tanpa menjadikan ini sebagai kontroversi yang justru akan menghalangi perjalanan via peta spiritual anda … Ini hipotesis kami tentang Yakha Javanasabha (baca: Sotapana Bimbisara). Konon paska kewafatannya Raja Bimbisara rebirth sebagai Yakha (dengan kualitas sotapana “hanya” berlevel dewa catumaharajika yang notabene dekat dengan dunia bahkan hampir apaya ?). Dikatakan karena kemelekatan beliau kepada music. Maaf, kami perlu jujur (walau mungkin tidak benar) bahwa kami memandangnya agak beda. Itu disebabkan karena kualitas hatinya begitu tulus murni (walau mungkin memang masih agak naïf … vipalasa vedana bukan panna phassa). Beliau sangat mengasihi Buddha Gautama gurunya yang masih hidup saat itu (bandingkan juga dengan asekha Ananda yang baru bisa mencapai arahata kala/jika? Buddha mangkat) dan maaf … dia juga sangat mencintai anaknya Ajattasattu yang begitu menyesal karena tega bukan hanya mengkudeta namun bahkan membunuh ayahnya sendiri yang sangat menyayanginya ... bahkan sejak sebelum dia dilahirkan (?). Kedurhakaan ini konon dilakukan karena provokasi radikalisme addhamma dari Devadatta gurunya (?). Namun demikian, Kualitas Ariya yang murni (walau dalam level sekha belum asekha) tidaklah menjadikan batin/ hati sotapanna Bimbisara (ak Yakha Javanasabha) menjadi ‘dingin’ & ‘kering’ akan cinta kasih dan karenanya beliau tidak peduli di dimensi mandala apapun (nibidda samsara atau obsesi nibbana?) dia ditempatkan.. Tanpa niatan membela apalagi mencela, kemurnian metta karuna bukan sekedar keinginan sneha tanha inilah yang justru akan membawanya selalu berada di Jalan Pencerahan walau mungkin saja saat itu Dia masih suka selalu kontak berdekatan dengan gurunya hingga Buddha parinibbana atau tidak tega meninggalkan anaknya yang akan menderita di neraka . Entahlah, Mungkin memang akan tiba saatnya bagi kita semua memahami untuk menerima kaidah permainan keabadian yang begitu kompleks dan tidaklah sesederhana sebagaimana yang bisa sekedar dikonsepkan secara intelektual. Semoga saja jika ini tidak bisa mengikis arogansi spiritualitas dengan juga menerima perbedaan dalam kearifan, ini tidak disikapi sebagai gangguan eksternal akan tetap pentingnya samvega ketergugahan untuk tidak hanya pariyati, namun terutama patipati hingga pativedha sebagaimana harusnya. (wah.. koq jadi tampak kepo sewot tranyakan begini & ngawur lagi... hehehe, dasar puthujana ... ini mencela diri sendiri, guys. Bukan Bhante apalagi Dhamma yang dibabarkan ... bisa kualat beneran, lho )
What a
relief. Thanks for making the video. It is really better, sweeter and wiser
than the original one.
sungguh
melegakan. Terimakasih untuk membuat(mengedit?) video tsb. Ini sungguh-sungguh
lebih baik, lebih manis (indah) & lebih indah daripada yang asli.
(mungkin ) kata Blaise Pascal ? : hati memiliki logika sendiri .... yang walau naif namun lebih luas menjangkau dalam keesaan ketimbang rasio ... mencuri hikmah via keharuan empati kosmik akan esensi kemurnian kedalaman seperti reversed inference logika rasio, seeker ? sayang .. macet./ buntu./ balik (kesal?)
hehehe ... inilah payah & parahnya kepekaan tanpa keahlian (perlu keberimbangan kesedemikianan bukan pengharapan kesempurnaan). Kami memang agak jarang menggunakan tantien hati hadaya vathu (mental blocking arogansi intelektual?) karena membawa bom waktu emosi yang bisa meledak mendadak memang sangat meresahkan walau faham itu memang harus dilampaui bukan hanya untuk kedewasaan psikologis namun juga pencerahan spiritual. Kebenaran impersonal yang meng-Esa ini walau sulit dikatakan namun memang bisa 'dirasakan' (terhayati > terfahami .... susah, ya?) jika kejujuran nurani kosmik impersonal dibiasakan dan peleburan empati deitas personal dilakukan. (tetap menjaga kesadaran tetap holistik attentif reseptif asertif & proaktif tidak terbawa neurotik untuk sensitif / reaktif / kompulsif / agressif ?). Kemarahan (walau tulus sekalipun & mungkin berguna bagi kebaikan lainnya) tetaplah kebodohan (yang merugikan antahkarana diri sendiri secara impersonal).
Walau drakor serial 16 episodes Monthly Magazine Home ini underrated (?) namun sangat menarik alur pemeranannya ... terkadang membuat kita tersenyum karena kekocakannya yang wajar terkadang bikin baper juga secara alami. Sayang ... agak mengambang (mengecewakan fan ?) pada akhir kisahnya. Video di atas bukan tayangan resmi JTBC namun hasil editing kreasi alternatif kisah yang ideal (klise) fan harapkan .... dan sejujurnya walau mungkin terasa agak kekanakan dalam memaksakan harapan namun demikianlah sebaiknya alur kisahnya secara logika, etika & normanya tanpa mengurangi rasa hormat atas usaha / idea episode resminya.
why the real ?
dari cacat logika : 3 tahun punya rumah atau hanya dialog persuasi transaksional bisnis ? ( trick hambar ?) just building a house not a home ?
untuk cacat etika : jika dinding besi topeng persona self mechanism defence keakuan runtuh dan emosi telah tumbuh menjadi cinta yang autentik dan kembali murni dia akan mengesa menjadi kasih universal yang akan bisa menerima apapun juga (bahkan pengkhianatan sekalipun apalagi hanya salah sangka dan telah faham belaka akan kemalangan lainnya). Pemutusan hubungan sefihak Na Young Won terhadap Yoo Ja Sung agak paranoid ? keperwiraan, kesungkanan atau pembalasan ?
akan cacat norma ? : marriage / family seperti rekan mereka (agak lebai untuk modern life style korea / kubangan duniawi bagi mistisi pertapa ?).
keberadaan, peradaban & keberadaban manusia akan hilang jika 'orang baik' selfishly meninggalkan tanggung jawab melestarikan kebersamaannya (samen leven ... celibate ?) Kesetiaan adalah hal utama yang akan ditempa dalam keluarga (sesungguhnya kita mencintai & mengasihi mikrokosmik/makrokosmik diri / Diri melalui media/figur lainnya .... Segalanya sesungguhnya tercipta dalam, dari dan untuk Cinta itu sendiri ... dalam lautan impersonal Subyeknya bukan sekedar antara gelembung personal obyeknya ..
Quote theme berkesan yang disampaikan :
as long as there's love, any house can be home
= sepanjang ada cinta , segala bangunan hunian selalu akan dapat menjadi rumah kehidupan yang tepat.
Good Quote untuk ini juga
Well, di WAG posting ini marak & umum sekali diposting. Sesungguhnya bukan hanya segalanya datang dari dan kembali kepada keIlahian yang sama namun dalam setiap detik dan detak kehidupan kita senantiasa berhadapan denganNya ... dalam pengetahuanNya..Pertanyaan krusialnya adalah pada level keilahian yang mana kita nanti masih akan berada ? .... bukankah bukan hanya alam dunia & barzah petta (masih lama hingga kiamat?) , alam neraka & surga (nanti juga akan pralaya ?) , bahkan level nibbana & samsara ada dalam wilayahNya ?
as long as there's love, any house can be home = sepanjang ada cinta , segala rumah hunian (dimensi) akan menjadi rumah yang tepat (bagi evolusi)
Good Quotes !
Selama ada harmoni kesadaran dimensi di segalanya , segala dimensi mandala akan selalu menjadi media yang tepat bagi setiap pribadi untuk berevolusi
Sadari kasih Tuhan dimanapun itu juga sebagaimana kelayakan yang memang demikian selayaknya/diterima & sewajarnya disyukuri (disabari jika dianggap negative oleh keakuan/kemauan .... itu adalah cara adil. arif & asih Impersonal Transenden kepada setiap laten deitas segalanya jika kita memandangnya secara holistik obyektif tidak sekedar subyektif personal demi kenyamanan wilayah harmoni dimensi dan pemantapan proses evolusi pribadi berikutnya )
Kembali ke MMH sebetulnya kami hanya iseng saja melihatnya .... sambil mencari inspirasi referensi spiritual yang mungkin belum terjelajahi selama ini atau sekedar menghalau galau menghabiskan waktu menghibur diri kami mendapatkannya justru pada saat episode telah mencapai episode 13. (untuk my roommate gumiho sejak awal karena kami memang suka cerita fantasi untuk menambah perspektif keilmuan ) dan kemudian mendownload episode sebelumnya dan menunggu episode sisa berikutnya hingga akhir. Ini quotes yang membuat kami tersentak saat itu & tersentuh secara empati kosmik manusiawi setelah memahami rangkaian kisah sebelumnya + selanjutnya .
Eps 13 00:58:33,615 sd 00:59:09,805
Loving someone and being loved... I know that it's a huge joy in life. I know it's the reason to live. I know that well. I guess I'm suffering because I know that. A bastard like me. shouldn't have known such joy at all.
Tapi, kenapa mencintai dan dicintai seseorang, adalah hal paling menyenangkan di dunia. Kenapa ia juga adalah alasan orang terus bertahan hidup. Aku juga tahu jelas. Justru karena mengerti, makanya aku begitu sedih. Orang sepertiku (bastard = 'bajingan'?), tidak seharusnya mengerti hal itu seumur hidupku.
Aneh juga ... mengapa ini selalu terjadi. Sebagai rasional seeker bukan emotional seeker harusnya jalur curiosity (kepenasaran) perspektif filosofi yang kami utamakan dan bukan kegelisahan karena ketersentuhan romantisme 'picisan' (?) semacam ini. Toh script writer sesungguhnya telah membentangkan solusi pemecahan tersebut dalam rhetorika melingkar melalui alur pemeranan tokoh lain (Yeo Eui Joo & Nam Sang Soon ) tentang kepercayaan, keberbaikan hingga komitmen pernikahan membina keluarga hidup berumah-tangga (tidak sekedar berrumah-tinggal ... real home not just house) bukan sekedar tentang pemujaan cinta personal namun juga penerimaan universal dan kewajaran eksistensial untuk kemudian seharusnya dilakukan tokoh utama (Yoo Ja Sung & Na Young Won) pada waktu berikutnya jika episode terus berlanjut. Lagipula di akhir episode juga ada pesan kasih untuk berbagi bersama lainnya (kriteria rumah bagus ?). Plotnya secara ideal (?) mungkin agak kacau (disengaja?) tetapi diakhir tampak mengarah kepada yang jauh lebih jauh & luas. Ah.... entahlah drakor memang asyik (menyentuh ringan & wajar ke kedalaman tidak menyingggung secara kasar dengan menggurui /menghakimi atau vulgar dalam kekonyolan mentertawakan dengan perendahan lainnya di permukaan) namun demikian umumnya sebagaimana entertain lainnya cenderung profan (kebiasaan tercela berprasangka mencela lho, seeker - araogansi intelectual yang cynical meninggi dalam mengamati ?)
E13. 00.56.43.470 =Semoga harapan mereka bisa terwujud suatu hari nanti
Ya, Tuhan ... kejujuran Kasih Impersonal apalagi yang hendak Kau singkap dalam memperluas cakrawala pemahaman bagi kesadaran akan perjalanan yang harus ditempuh dalam keabadian hidup ini. Tampaknya ini akan menjadi kebijaksanaan impersonal reality baru yang lebih utuh tidak dengan penyangkalan nivritti negative untuk selfless beralienasi transenden ataupun sekedar pravritti selfish perjalanan kewajaran manusia immanen biasa kebanyakan yang kita lakukan selama ini ... penghayatan untuk merengkuh & direngkuh keseluruhan. Susah juga penggambarannya, ya ?
Namun kemudian mengapa jadi kembali ingat novel Siddharta Herman Hesse , dsb tentang paradoks realitas fenomena kesedemikianan ini. ..... semakin jelas terlihat desain kosmik ini namun mengapa jadi sangat susah menyatakannya ?
Well, harusnya sudah cukup selesai logika akal mengikuti kata hati .... Repot juga menuntaskan frame work posting ini jika arus batin selalu spontan menyusahkan diri (agar posting tetap logically terstruktur sesuai triade paradigma semula). Apa kerangka berfikir harus disesuaikan lagi ? Mbuh ... lah, hehehe.
ya .... self term holistik avritti (mengesa dalam keseluruhan tanpa terdelusi dualitas ) bukan lagi selfless (kesucian alienasi nivritti negative penyangkalan = meniadakan keakuan karena kontradiktif dengan tanggung jawab eksistensialitas harmoni dimensi eksternal sebagai figur personal ) apalagi selfish (keliaran pravritti postiif perayaan = mengumbar keakuan karena kontraproduktif dengan tanggung jawab transendentalitas evolusi pribadi internal sebagai zenka impersoanal) .....!!!!
tampaknya memang demikian reversed inference perkembangan tepatnya tantien rasio ke tantien hati ..... setelah itu ke tantien terakhir pusat, seeker ?
kesedemikianan keseluruhan segalanya ..... tiada yang tercela , tiada yang tak tercela , tidak ada yang perlu tercela dalam proses tanazul taraqi ini. tak perlu mencela karena memang tidak ada yang perlu dicela dalam desain sempurna kosmik ini ..... sempurna pada awalnya hingga akhirnya (romantika pelangi yang dinamis antara kewajaran penyesatan & kesadaran pencerahan, kebahagiaan & penderitaan , kemasih-bodohan & kesudah-fahaman, etc etc etc
bagaimana lagi, nih ? kalau mau maju & baik .... terpaksa harus lebih kontekstual tidak lagi konseptual seperti sebelumnya. malu & ragu karena idea ini baru (asimptot gnosis wisdom sepanjang zaman pada kesadaran di akhir yuga atau awal kalpa ?)... sungkan & riskan karena harus berbenturan dengan konsep yang disakralkan dulu sebelum kebijaksanaaan keseluruhan telah utuh difahami sepenuhnya dan secara bijaksana baru bisa diterima. Ini tidak menyimpang sama sekali dari bahasan sebelumnya namun dengan cara pandang yang lebih luas kita justru akan menerima kesedemikianan ini dengan lebih benar, bijak dan bajik.
JUST ORDINARY PEOPLE
tatu - Didi Kempot : opo aku salah yen aku cerito opo anane
apa saya salah jika saya harus menceritakan apa adanya
PARADIGMA IMPERSONAL REALITY
KeBuddhaan hanya bisa direalisasi sebagai manusia ? Dibalik ke’pekok’an & ke’heboh’an persona pemeranan keberadaan manusia ada kepolosan & ketulusan yang akan membimbing & mengarahkan kemanusiawian mereka kembali kepada kemurnian & keilahian mandala ini dengan kesadaran & dalam kewajaran (evolusi pribadi + harmoni dimensi)
memahami prinsip keesaan = memandang kesedemikianan dalam keseluruhan
kedewasaan pencerahan untuk menerima kenyataan, mengasihi kesedemikianan & melampaui keseluruhan.
Konsep :
1. Be Realistics : kefahaman perspektif kesedemikianan yang menyeluruh
2. To Realize : kesadaran integritas untuk tulus menuju pemurnian kesejatian
3. of Real : kelayakan pencapaian yang sesuai
bukan candu memabukan untuk perubahan bukan racun mematikan bagi keberadaan namun spirit bagi kedewasaan pencerahan
mulai dari diri di sini saat ini dengan paradigma cara pandang bijak tidak sekedar idea pandang
impersonal reality
memperluas tanpa melepas menempuh tiada menjauh
Gnosis Kosmik Impersonal Reality Panentheistics bagi Zenka Pembumi bukan/ TIDAK HANYA Ariya Samana ?
ini harus hati-hati karena bukan hanya akan menyinggung diri sendiri (peran eksistensial penganut agama 'langit'?) namun juga lainnya (maaf, Einstein & Dalai Lama ... termasuk Buddhisme)
Well secara tersirat kami rasa anda sudah cukup tanggap dari uraian rhetorika melingkar kami selama ini
Kearifan, keahlian, keuletan, kebaikan, kesucian, keutuhan …. What’s next ?
FOR PUBLIC SEEKERS
Gnosis Kosmik Impersonal Reality Panentheistics bagi Zenka Pembumi JUGA Ariya Samana ?
Senantiasa ada hikmah kebenaran dari setiap kenyataan yang terjadi. Ini kami ungkapkan dengan tanpa niatan sedikitpun sebagai refleksi sikap apatis (tidak tanggap atas suasana actual dan nuansa mental yang ada) apalagi memperkeruh dan memanfaatkan keadaan demi kepentingan eksistensial diri. Seorang mistisi modern Vernon Howard ada menyatakan penderitaan adalah cara alam untuk menyadarkan kepada kita untuk kembali hidup sejati sebagaimana amanah keberadaan ini harusnya. Penderitaan yang dirasakan cukup ekstrem terkadang bisa menjadi shock theraphy yang lebih meningkatkan attensi perhatian kita yang cenderung kurang begitu responsive terlenakan keberadaan diri yang relative tampak biasa saja (kemampuan bertahan atas kesengsaraan yang wajar walaupun terkadang dengan keterpaksaan untuk ikhlash menerima).Ada yang kurang tepat dari diri kita dalam mensikapi dan bereaksi sebelumnya (mengumbar keinginan untuk memperoleh kebahagiaan dan meradang kekesalan kala belum merasa cukup/layak dalam mendapatkan) sehingga cara kita menjalani kehidupan ini menjadi tidak bijak dalam memandang secara obyektif Realitas kebenaran dibalik fenomena kenyataan yang ada. Corona yang hadir sebagai media pembelajaran kehidupan dipandang sebagai teror yang mencemaskan tampaknya cukup mampu merobek topeng semu dari kebodohan naif dan pembodohan liar kita selama ini atas keberadaan penderitaan yang kita tutupi dalm selimut kebahagiaan. Ada dukkha tersirat dalam drama kosmik samsara ini ... perlu panna kebijaksanaan bukan hanya untuk menghadapi namun melampauinya mungkin itu makna tersirat dibalik senyum holistik sita hasitupada rupang kebuddhaan atas kesedemikian homeostatis dari delusi living kosmos mandala advaita ini. Walau dalam label eksistensial saya sesungguhnya bukanlah Buddhist (atribut keberadaan lahir /hadir eksistensial yang digariskan kehidupan saat ini) namun saya harus mengakui sangat interest pada Buddhisme. Ada keunikan yang menarik dari arus Uncommon Wisdom pandanganNya sebagai Dhamma Kosmik yang tidak mudah menyatakannya sebagai agama biasa tidak juga bahkan mistik esoteris.
Buddha menyatakan kehidupan ini tidak pasti namun kematian ini pasti namun sayangnya kita manusia sebagian besar tak tercerahkan dan menjadikan alam apaya seakan rumah baginya (semakin terjebak dalam keterlelapan mimpi chaotik samsara bukan nibbana keterjagaan sebagai ariya sebagaimana seharusnya) dikarenakan notion pandangan, frekuensi kecenderungan dan konsekuensi tindakannya. Keberadaan sebagai manusia di mayapada dunia ini memang tidaklah seindah surga Devata kamavacara atau semulia jhana moksha para Brahma, namun demikian walaupun tidaklah sekondusif wilayah antara suddhavasa tetapi keberadaan mediocre ini justru bisa menjadi effektif bagi pertumbuhan dan perkembangan spiritualitasnya jika cukup reseptif menghayati, menjalani dan melampauinya secara benar , sehat dan tepat … tidak hanyut dalam arus eksistensi namun tidak juga teralienasi.enantiasa ada hikmah kebenaran dari setiap kenyataan yang terjadi. Ini kami ungkapkan dengan tanpa niatan sedikitpun sebagai refleksi sikap apatis (tidak tanggap atas suasana actual dan nuansa mental yang ada) apalagi memperkeruh dan memanfaatkan keadaan demi kepentingan eksistensial diri. Seorang mistisi modern Vernon Howard ada menyatakan penderitaan adalah cara alam untuk menyadarkan kepada kita untuk kembali hidup sejati sebagaimana amanah keberadaan ini harusnya. Penderitaan yang dirasakan cukup ekstrem terkadang bisa menjadi shock theraphy yang lebih meningkatkan attensi perhatian kita yang cenderung kurang begitu responsive terlenakan keberadaan diri yang relative tampak biasa saja (kemampuan bertahan atas kesengsaraan yang wajar walaupun terkadang dengan keterpaksaan untuk ikhlash menerima).Ada yang kurang tepat dari diri kita dalam mensikapi dan bereaksi sebelumnya (mengumbar keinginan untuk memperoleh kebahagiaan dan meradang kekesalan kala belum merasa cukup/layak dalam mendapatkan) sehingga cara kita menjalani kehidupan ini menjadi tidak bijak dalam memandang secara obyektif Realitas kebenaran dibalik fenomena kenyataan yang ada. Corona yang hadir sebagai media pembelajaran kehidupan dipandang sebagai teror yang mencemaskan tampaknya cukup mampu merobek topeng semu dari kebodohan naif dan pembodohan liar kita selama ini atas keberadaan penderitaan yang kita tutupi dalm selimut kebahagiaan. Ada dukkha tersirat dalam drama kosmik samsara ini ... perlu panna kebijaksanaan bukan hanya untuk menghadapi namun melampauinya mungkin itu makna tersirat dibalik senyum holistik sita hasitupada rupang kebuddhaan atas kesedemikian homeostatis dari delusi living kosmos mandala advaita ini. Walau dalam label eksistensial saya sesungguhnya bukanlah Buddhist (atribut keberadaan lahir /hadir eksistensial yang digariskan kehidupan saat ini) namun saya harus mengakui sangat interest pada Buddhisme. Ada keunikan yang menarik dari arus Uncommon Wisdom pandanganNya sebagai Dhamma Kosmik yang tidak mudah menyatakannya sebagai agama biasa tidak juga bahkan mistik esoteris.1
CURHAT JFS
menjadi manusia yang manusiawi
LIMBAH MUSIK
20122020
Sungguh, ini adalah 'pembiasaan?' latihan mudita bersimpati karena penghargaan dan demi pengharapan kebaikan bagi semua (terutama para Neyya Saddhamma). Semoga tidak ada noda asava cetana kehendak internal kedengkian/ keirian hati dalam penempuhan & pencapaiannya. Kalaupun ada itu adalah karena kebodohan internal yang memang seharusnyalah kami tanggung jikapun kemudian terlontar dalam celaan & hasutan malah akan jadi pembodohan eksternal apalagi jika lebih dari itu ... wah, konyol bin pekok parah bin payah. Kami sedapat mungkin berusaha untuk tidak akan membuat belenggu penjerat/ penyesat kepada lainnya dan tidak akan juga membuat bumerang pemenggal bagi diri sendiri. Jika tidak mampu membuat kenyamanan surgawi di bumi agar demikian juga sepantasnya yang diterima di sana kelak tak akan kami buatkan neraka yang membakar diri sendiri apalagi lainnya (walau tahu juga caranya, hehehe.)
Perangkap motif tersirat jika memang tiada dusta ? ini bukan kelicikan politis yang memanfaatkan walau mungkin kepicikan gnosis(?) dalam memotivasi referensi untuk realisasi pencapaian nirodha samapatti neyya (x doa ratana sutta , konsultan tuhan dengan munajat muhabala ?) untuk atasi corona ? Pasupathi Shiva ... menghargai kesetaraan hidup (So, atasi dengan herd immunity, healthy style, etc). Asumsi analisis prediktif kami adalah Nirodha samapatti paska pelayakan kemurnian spiritual merupakan satu alternatif lompatan pencerahan semua dimensi (gotrabu atas anuloma) .. walau tampaknya memang tetap sebatas bagi dampak karmik evolusi pribadi tidak directly memiliki effek kosmik bagi semuanya (atasi bencana corona, jelasnya gitu, bro /sis ?)
Well, harusnya sekarang sudah cukup kuat pondasi paradigma spiritualitas Saddhamma untuk melangkah ke unit berikutnya.
Berikut hanya curhat pribadi .. bisa dilewati
Atau mungkin ... walaupun banyak input data lama ditegaskan & data baru diberikan, namun tampaknya struktur paradigma sudah kacau menyimpang dari rencana semula (sejak 10102020 ?) . Perlu publish posting baru yang lebih fresh & direct ... Pedoman Praktis Panduan Pribadi (inget nostalgia P4 zaman orba dulu ? ) Parama Dharma diri hingga kini yang belum pasti (apalagi terbukti , dijalani saja belum ... cuma teori doang, bro/sis) dan karenanya senantiasa perlu revisi terus menerus. Yaa, minimal 5 faktor bagi perjalanan hidup di semua dimensi keabadian (Realisasi kesadaran, kecakapan, kemapanan, kearhatan? & kewajaran sebagai transformasi ekuivalen paradigma semula kearifan, keahlian, keuletan, kebaikan dan kesucian ) .... Well, dicoba jika tidak tuntas lagi seperti biasanya direhat lagi atau dianggap selesai saja dan lanjutkan sendiri saja, ya ? Just for Cruiser ( not for Believer )... Hanya untuk (masukan pemberdayaan) para penjelajah bukan untuk dipercaya orang yang hanya asal percaya (begitu saja).
Sebelumnya terima kasih mengapresiasi fasilitas yang diberikan internet (blogger, youtube, google, Archive,org, dll) atas ketersediaan media katarsis pribadi terutama di masa galau corona saat ini. Dan para reader pembaca yang tetap setia, rahasia dan penuh kearifan/kebaikan mengikuti sharing "kutu loncat' ini (dengan tanpa memberi komentar apalagi gangguan apapun juga walau kami baca ulang wacananya bukan hanya tidak jelas namun memang sakau, kacau dan galau , hehehe )
... dst dsb dll. (anggap ... sudah selesai ... gitu aja koq repot. Hidup sudah sulit malah dibikin ribet )
21122020 : Just for Cruiser / True Seeker( not for Believer ). ... satu dua minggu libur akhir tahun semoga bisa selesai untuk sambut tahun baru 2021 dengan nuansa baru (beda?). Tapi nggak janji, lho (supaya bisa tak menepatinya dengan tanpa meninggikan kemuliaan diri dengan memanipulasi kemuliaan namaNya ?)
Formulasi taktis pemberdayaan
No comments:
Post a Comment